apakabar.co.id, JAKARTA – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) kembali menghantam Balikpapan, menciptakan ironi yang menyakitkan. Di kota yang dijuluki “Kota Minyak”, warga justru harus berburu bensin hingga ke pinggir-pinggir jalan.
Husain, warga Balikpapan Kota, mengaku harus mendatangi lima SPBU hari ini. Namun semuanya kosong.
“Beruntung dapat eceran Pertalite 2 botol aqua. Sebotolnya Rp30 ribu,” ujarnya, Senin siang (19/5).
Kota ini menopang kebutuhan energi nasional lewat kilang Pertamina yang kapasitasnya terus ditingkatkan melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Tapi anehnya, warga justru kesulitan mengakses BBM.
“Ini kota minyak. Wali kotanya saja disebut pebisnis minyak terbesar di Balikpapan. Kok bisa begini?” sindir Husain.
Rahmad Mas’ud, Wali Kota Balikpapan, memang punya latar belakang kuat di sektor migas.
Ia berasal dari keluarga Mas’ud, yang dikenal luas menguasai bisnis minyak di kota ini.
Salah satu usaha keluarganya adalah PT Cindara Pratama Lines, yang bergerak di transportasi minyak dan logistik.
Keluhan juga datang dari Syarifudin, warga Balikpapan Selatan. Ia berkeliling ke dua SPBU Gunung Guntur di Jalan DI Panjaitan dan MT Haryono, namun hasilnya nihil.
“Pertamax kosong semua. Akhirnya beli di eceran juga,” katanya, Senin (19/5).
Manajer SPBU 64.761.17 Gunung Guntur, Randy Faisal Hud, membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, stok mulai menipis sejak dua hari lalu.
“Sejak Minggu (18/5), Pertamax di SPBU kami kosong total,” ungkapnya.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari Pertamina terkait penyebabnya.
“Kami juga belum dapat info, baik soal penyebab maupun kapan pasokan normal lagi,” ujar Randy.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Eddy Mangun, saat dikonfirmasi hanya menjawab singkat:
“Sabar ya, nanti kita share rilis-nya.”