Janji Ganjar, Tambah Kuota dan Bangun Pabrik Pupuk Baru

Foto arsip--Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo berdialog dengan petani di Kabupaten Ngajuk, Jatim. Foto: Tim dokumentasi pemenangan Ganjar-Mahfud

apakabar.co.id, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo berjanji menambah kuota pupuk bersubsidi untuk petani dan membangun tiga pabrik pupuk baru.

Hal itu ia ungkapkan saat melakukan kampanye di RTH Maron Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2).

Ganjar yang berpasangan dengan Mahfud MD berjanji segera menambah kuota pupuk subsidi, jika terpilih nanti. Ini penting dilakukan karena ketersediaan pupuk subsidi masih menjadi momok  bagi petani di Indonesia.

“Kalau subsidi pupuknya dikurangi, dengan cara apapun maka pupuknya kurang. Apa solusinya? Ya ditambah,” papar Ganjar.

Soal ketersediaan pupuk, menurut Ganjar, memang dirasa kurang. Sehingga harapannya dengan dibangunnya tiga pabrik pupuk baru, hal itu menjadi solusi terbaik mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi di petani.

“Jadi, kalau sekarang saja pupuk kurang, ya kondisinya nanti akan berbahaya untuk produksi pertanian di kemudian hari,” jelasnya.

Ganjar juga tidak menampik soal  kelangkaan pupuk bersubsidi. Penambahan kuota pupuk bersubsidi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan petani. Sementara untuk menggenjot produksi pupuk bersubsidi, Ganjar akan membangun tiga pabrik pupuk baru.

Pupuk, ungkap Ganjar, menjadi komoditas penting dalam meningkatkan produksi pertanian, sehingga penambahan pupuk bersubsidi harus disesuaikan dengan kebutuhan petani yang beragam di berbagai daerah. Penyesuaian dibuat berdasarkan data yang telah disusun sebelumnya.

“Caranya disesuaikan dengan data pertanian, sehingga yang terdata mendapatkan pupuk. Satu data Indonesia untuk pendistribusian pupuk bersubsidi agar tepat sasaran,” terang Ganjar.

Ia menambahkan, volume produksi pupuk yang tidak mencukupi kebutuhan petani menjadi alasan pentingnya pembangunan pabrik baru. Dengan begitu, produksi pertanian dan ketahanan pangan dalam negeri bisa terjamin.

Nantinya, tiga pabrik pupuk baru difungsikan untuk memenuhi kebutuhan para petani di seluruh Indonesia, baik pupuk subsidi maupun nonsubsidi.

“Kalau pabrik yang sekarang produksinya kurang, cara satu-satunya ya menambah pabrik pupuk. Kalau tidak kita akan terganggu produksi pertaniannya,” jelasnya.

Ganjar menilai, impor pupuk bukanlah solusi untuk menutupi kekurangan yang terjadi saat ini. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun pabrik pupuk.

“Kita punya potensi bangun pabrik baru. Jadi, kalau kita punya pabrik sendiri bisa disesuaikan produksinya sesuai kebutuhan petani. Anggarannya nanti kalau tak bisa dari BUMN, bisa cari dari swasta atau investor,” tutur Ganjar.

Ganjar juga menyampaikan, ke depan pemerintah perlu hadir dalam penyediaan pupuk berkualitas dengan harga terjangkau bagi petani.

Dukungan pemerintah bisa berupa pelatihan pembuatan pupuk alternatif hingga penyediaan sarana dan prasarana. Dengan begitu, pupuk bisa lebih banyak diproduksi di dalam negeri.

Gagasan Cerdas

Usulan Ganjar Pranowo untuk menambah kuota pupuk subsidi dan membangun pabrik baru ditanggapi positif oleh ekonom Universitas Atmajaya Yogyakarta, Y Sri Susilo. Menurutnya, program Ganjar-Mahfud cerdas dan logis.

“Kita harus tahu kalau kuota untuk subsidi pupuk selalu kurang, karena produksi dalam negeri juga kurang,” ujarnya.

Susilo menambahkan, penambahan kuota pupuk bersubsidi yang direncanakan pasangan calon presiden dan wakil Ganjar-Mahfud tersebut dalam jangka pendek dapat diatasi dengan menambah jumlah impor.

Memenuhi kebutuhan pupuk untuk jangka menengah dan panjang, menurut Susilo, layak diperhatikan. Karena itu, usulan  capres  nomor urut 03 untuk membangun tiga pabrik pupuk baru sebagai langkah kangkret.

“Pembangunan pabrik pupuk baru menurut saya adalah ide yang cerdas dan logis. Karena kita tidak bisa menggantungkan pada pupuk impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” tutupnya.

6 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *