apakabar.co.id, SOLO – Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya kepemimpinan muda dalam mengantisipasi dinamika perubahan zaman yang semakin cepat, khususnya di Kota Solo.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Respati Ardi dan Astrid Widayani, di Wedangan Pendopo, Solo, pada Senin malam (4/11).
“Saya kira Kota Solo juga perlu pemimpin-pemimpin muda dalam mengantisipasi segala perubahan zaman. Bisa go internasional, bisa go global, bisa menjawab tantangan perubahan,” ungkapnya.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengungkapkan bahwa perubahan teknologi, gelombang ekonomi, dan pergeseran geopolitik global memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali kota-kota di Indonesia.
Jokowi menekankan bahwa pemimpin di tingkat daerah harus memiliki visi yang tajam untuk memahami dan merespons perubahan tersebut, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun budaya.
“Dimana itu tidak hanya berdampak pada negara. Tapi berdampak pada daerah. Baik interaksi sosial, ekonomi, semuanya berdampak. Sehingga harus mengerti semuanya,” terang Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengatakan bahwa dirinya diundang oleh Respati dan Astrid untuk datang ke wedangan pendopo.
“Saya datang tapi yang bayarin saya,” celetuk Jokowi.
Jokowi pun mengaku bahwa dirinya sempat bercerita-cerita mengenai pengalaman lamanya sebagai Wali Kota Solo.
Mulai dari menata pasar tradisional, menata pedagang kaki lima, menata kota, hingga memanage birokrasi. Utamanya juga menyiapkan annual event-event tahunan.
“Itu akan mendatangkan wisatawan untuk datang ke Kota Solo. Karena kita tahu Solo tidak memiliki kekayaan alam yang bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi,” papar Jokowi.
Sementara itu pasangan calon Respati-Astrid mengaku kedatangan Jokowi dapat menambah semangat dan motivasi di sisa waktu kampanye yang tersisa.
“Ini kita semangat untuk lebih meyakinkan kepada masyarakat lagi,” kata Respati.
Saat bertemu Jokowi, Respati mengaku bertanya tentang pengalaman dan tantangan di Kota Solo.
“Beliau menyampaikan penataan PKL, tata kota, dan ke depan kita harus menyesuaikan SMA dan SMK dengan dunia industri di Solo. Serta harus menjawab tantangan di luar negeri,” tandasnya.
