Ledakan di Bandar Abbas Iran, Kemlu: Tidak Ada Korban WNI

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Rolliansyah Soemirat dalam arahan pers di Jakarta, Kamis (24/4/2025). Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia memastikan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dalam kondisi aman dan selamat. Sejauh ini, belum ada WNI yang menjadi korban akibat ledakan yang terjadi di pelabuhan Shahid Rajaee, Bandar Abbas, Iran.

Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat menegaskan data terbaru, dimana saat ini terdapat 385 WNI yang berada di Iran. Ia menjelaskan tidak ada WNI yang tinggal di Bandar Abbas, lokasi terjadinya ledakan.

“Sebagian besar WNI adalah mahasiswa yang tinggal di Kota Qom, sementara banyak lainnya bermukim di ibu kota Tehran,” ujar Rolliansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/4).

Rolliansyah juga mengungkapkan pada tahun lalu sempat ada 2 (dua) WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Bandar Abbas. Namun, saat ini keduanya sudah kembali ke Indonesia sehingga tidak terdampak insiden tersebut.

Untuk memantau keadan WNI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran telah berkoordinasi dengan otoritas lokal Iran dan komunitas WNI di berbagai wilayah. KBRI terus memperhatikan situasi secara berkala untuk memastikan keamanan seluruh WNI.

Kemlu RI juga mengimbau kepada WNI yang berada di Iran agar tetap tenang dan waspada. Jika membutuhkan bantuan, WNI dapat menghubungi hotline darurat KBRI Tehran di nomor +989024668889.

Sebuah ledakan besar di pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas terjadi pada Sabtu (26/4). Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 1.139 orang. Ledakan diduga berasal dari kebocoran bahan kimia di tangki gas.

Bandar Abbas merupakan pelabuhan strategis di Iran yang berbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab (UAE). Terletak di provinsi Hormozgan, pelabuhan tersebut berada di bagian selatan Iran, sekitar 15 kilometer barat daya dari Pelabuhan Bandar Abbas di pesisir utara Selat Hormuz.

Menurut keterangan saksi mata dan laporan setempat, ledakan bermula dari kebakaran kecil yang cepat menyebar. Suhu udara yang panas, mencapai 40 derajat Celcius, memperparah penyebaran api. Api kemudian menjalar ke area yang dipenuhi bahan-bahan mudah terbakar, memicu ledakan besar.

Hingga saat ini, otoritas setempat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti ledakan dan upaya evakuasi serta pemulihan di wilayah terdampak.

Dengan insiden itu, Kemlu RI kembali mengingatkan agar seluruh WNI di luar negeri untuk selalu memperhatikan keamanan diri dan segera menghubungi perwakilan RI setempat jika menghadapi keadaan darurat.

433 kali dilihat, 433 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *