apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meminta segera dilakukan pemetaan wilayah rawan pelemparan terhadap kereta api. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah insiden serupa karena membahayakan keselamatan penumpang.
Permintaan tersebut disampaikan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar mengidentifikasi wilayah yang sering terjadi pelemparan, meskipun selama ini belum ada pemetaan khusus sejak kasus semacam ini jarang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
“Kita minta KAI untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang mungkin sering terjadi hal-hal seperti itu. Memang selama ini, kan sudah lama tidak terjadi, kan. Kalau ada lagi, ya berarti kita harus memetakan lagi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (9/7).
Baca juga: FKBI Minta Usut Tuntas Kasus Pelemparan Batu KA Sancaka
Hal itu disampaikan menanggapi adanya aksi pelemparan batu ke rangkaian Kereta Api (KA) 88F Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng, saat kereta melintas di antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot, Minggu (6/7).
Aksi pelemparan itu mengenai salah satu kaca kereta dan serpihannya mengenai dua orang penumpang, akibatnya penumpang terluka di bagian wajah.
Menanggapi kejadian itu, Menhub menekankan pentingnya sosialisasi terus-menerus kepada masyarakat, terutama di daerah rawan, agar aksi pelemparan tidak kembali terjadi, apalagi jika dilakukan saat malam hari yang berisiko tinggi.
Menurut dia, koordinasi harus dilakukan bersama pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang sering menjadi titik pelemparan terhadap kereta yang melintas.
Menhub juga berharap tindakan pelemparan tersebut bukan bagian dari aksi yang dirancang atau disengaja, melainkan mungkin dilakukan oleh anak-anak yang tidak memahami bahaya dari perbuatannya.
Baca juga: Tarif Trump 32 Persen Belum Final, RI Getol Lancarkan Lobi
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan menelusuri pelaku pelemparan batu ke rangkaian Kereta Api (KA) 88F Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng, saat kereta melintas di antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot pada Minggu (6/7).
“KAI akan terus menelusuri pelaku aksi vandalisme ini dan menyerahkannya kepada pihak berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih.
Ia mengatakan tindakan tegas diperlukan untuk memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.