Papua Masa Depan, Kementan: Pulau Energi Terbarukan

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta, Selasa (5/3/2024). Foto: Humas Kementan.

apakabar.co.id, JAKARTA – Papua di masa depan, konsepnya sedang digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai pulau energi terbarukan.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah mengungkapkan pihaknya sedang menyusun konsep tersebut seiring potensi pengembangan perkebunan di kawasan timur Indonesia itu.

“Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat tugas dari Bapak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) untuk menyusun konsep Papua masa depan sebagai pulau energi terbarukan,” tutur Andi dalam Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta, Selasa (5/4).

Andi, dalam keterangannya, menyoroti potensi Papua, sebagai upaya untuk menghadirkan buffer pangan dan sumber energi nabati. Potensi itu, terutama terkait dengan penggunaan kelapa sawit dan tebu sebagai bahan baku untuk biodiesel dan biofuel.

Menurutnya, pengembangan Papua sebagai pulau energi akan memiliki dampak yang signifikan pada ketahanan pangan dan energi nasional.

“Hal ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi sekitar 60 persen penduduk Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut,” paparnya.

Andi menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam Papua untuk keperluan perkebunan dan energi nabati menjadi strategis. Salah satunya untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi Indonesia secara keseluruhan.

Dengan mengoptimalkan potensi perkebunan di Papua, diharapkan akan tercipta sistem yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi nasional, sembari memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat Papua.

“Produk hilirisasi yang dihasilkan untuk pemenuhan pangan rakyat Papua (gula dan minyak goreng), substitusi BBM nasional dan ekspor,” terang Andi.

Lebih lanjut, Andi memaparkan pengembangan Papua sebagai pulau energi dengan target produksi minyak goreng dan biodiesel (B100), serta pengembangan 1 juta hektare (Ha) kelapa sawit.

“Kemudian investasi 9 pabrik minyak goreng yang akan menghasilkan 1 juta minyak goreng, serta 33 pabrik bidoesel untuk menghasilkan 4,6 juta ton B100,” terang Andi.

Selain itu, Papua akan dirancang sebagai penghasil gula dan bioetanol, lewat pengembangan 1 juta Ha tebu. Caranya dengan mendorong investasi 42 pabrik gula untuk menghasilkan 10 juta ton gula kristal putih (GKP) atau 6 juta kiloliter bioetanol.

237 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *