apakabar.co.id, JAKARTA – Penetapan tersangka Kades Bajawit, Amuntai, Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel jadi atensi. Keterangan Aisyah yang mengaku bergerak sukarela diragukan. Lantas bagaimana seharusnya aparat bersikap?
“Harus dilacak dulu genus politiknya. Karena upaya menggunakan jabatan untuk menguntungkan calon, tentu tidak berdiri sendiri,” jelas Dosen Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah saat dimintai pendapatnya oleh media ini, Senin (18/3).
Harus diurai juga, apakah ada pemberi perintah. Bahkan bisa jadi peristiwa ini lahir dari proses tawar menawar. “Yang mengarah ke suap politik juga,” jelasnya.
Maka, kata Castro — sapaan Herdiansyah, mesti dikejar apakah ada pihak lain yang terlibat dalam perkara ini.
“Jika dalam sidang nanti ditemukan fakta-fakta baru, tentu harus dikembangkan dan diproses lebih lanjut,” jelasnya.
Apakah ada sanksi untuk pemberi perintah kepada Aisyah? Kata Castro; tentu saja ada.
“Kalau ada peristiwa pidana semisal politik uang, ya bisa saja kena delik pidana,” jelasnya.
Kades Bejawit Aisyah resmi menyandang tersangka. Ia melanggar UU Pemilu buntut aksinya mengampanyekan Sandi Fitrian Noor. Sandi tak lain anak Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Menariknya, kades satu ini mengaku tak diperintah oleh Sandi atau pihak lain yang menerima manfaat. Ia bahkan mengaku sukarela melakukan aksi kampanye terselubung tersebut.
“Ngakunya atas inisiatif sendiri. Dia bilang tidak dapat apa-apa dari aksi tersebut,” jelas Kasi Intel Kejari HSU, Asis Budianto kepada media ini.
Aksi kampanye Aisyah berlangsung di sebuah pos kamling di Desa Bejawit, Kecamatan Amuntai Selatan, Rabu (7/2), sekitar pukul 11.00 Wita. Viral setelah salah seorang warga memberanikan diri merekam secara diam-diam.
Aisyah yang tak sadar aksinya itu direkam kemudian terang-terangan meminta warga mencoblos Sandi pada 14 Februari.
“Yang di Banjar Haji Usuf, yang di Jakarta Haji Sandi,” ucapnya dalam video itu, dikutip Selasa (27/2).
Sandi Fitrian Noor sendiri diprediksi bakal terpilih menjadi anggota DPR RI utusan Kalsel. Ia terlihat aktif di akun Instagram membalas satu per satu reaksi warganet. Namun sampai berita ini tayang, upaya konfirmasi apakabar.co.id belum mendapat respons oleh mantan pegawai honorer Samsat itu.
