Selama Sepekan, Gunung Merapi Luncurkan 148 Kali Guguran Lava 

ARSIP - Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.100 meter ke arah barat. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan guguran lava sebanyak 148 kali ke arah barat daya dalam sepekan pada periode 26 Juli hingga 1 Agustus 2024.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengungkapkan guguran lava sebanyak 148 kali meluncur ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 meter.

“Suara guguran terdengar 10 kali dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” kata Agus dalam laporan yang diterima di Yogyakarta, Minggu (4/8).

Selain guguran lava, kata dia, Merapi juga meluncurkan satu kali awan panas guguran ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur 1.000 meter.

Sejauh ini, BPPTKG mencatat guguran lava pekan ini mengalami peningkatan sebanyak 22 kali dari pekan sebelumnya pada periode 19 – 25 Juli 2024. Saat itu guguran lava muncul sebanyak 126 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh 1,9 kilometer.

Menurut Agus, morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan awan panas guguran, sedangkan untuk morfologi kubah tengah relatif tetap.

Sementara itu berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.538.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.360.700 meter kubik.

Intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, menurut Agus, jauh lebih tinggi jika dibandingkan pekan sebelumnya.

Selama pekan ini, Gunung Merapi telah mengalami satu kali gempa awan panas guguran, 30 kali gempa vulkanik dangkal, 114 kali gempa fase banyak, tiga kali gempa frekuensi rendah, 735 gempa guguran, dan empat kali gempa tektonik.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,8 cm per hari.

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran, yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, dan Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Selain itu, potensi bahaya terdapat di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Adapun lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

297 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *