Tamliha Bikin Girang, Pelaku Usaha Banjar Dapat Label Halal

Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha (depan kemeja putih) berpose bareng peserta Workshop Jaminan Produk Halal (JPH) di Gedung Nahdatul Ulama (NU) Banjar, Kamis (25/7) sore. Foto: apakabar.co.id

apakabar.co.id, MARTAPURA – Ratusan pelaku usaha di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kegirangan. Mereka dapat label halal dari Kementerian Agama. Gratis!

Pemberian label itu adalah program Kementerian Agama. Disalurkan oleh DPR RI Syaifullah Tamliha dalam Workshop Jaminan Produk Halal (JPH) di Gedung Nahdatul Ulama (NU) Banjar, Kamis (25/7) sore.

Salah satu pedagang bernama Evibalrifroh. Ia warga Astambul, penjual makanan rumahan. Baginya mendapatkan label halal mempermudah memasarkan produk.

“Alhamdulillah. Kami mendapatkan label halal dengan gratis. Semoga ini lebih memudahkan kami berjualan,” ungkapnya.

Urusan usaha masyarakat memang jadi salah satu konsen Tamliha sebagai legislator. Terutama UMKM. Ia ingin dunia wirausaha bergeliat.

“Saya ingin memastikan bahwa semua produk di Kabupaten Banjar ini mempunyai sertifikat halal,” kata Tamliha.

Politikus PPP itu menilai label halal penting bagi pelaku usaha kuliner. Apalagi di Kalimantan Selatan banyak pegiatnya.

Karena itu, ia konsen mendorong Kementerian Agama untuk pro aktif memberikan sertifikatasi halal tersebut.

“Khususnya Kabupaten Banjar,” ucap Anggota Komisi Keagamaan DPR RI itu.

Sekretaris Satgas Halal Kanwil Kemenag Kalimantan Selatan, Muhammad Mubarak juga memberi penjelasan. Bahwa mendapatkan lebel halal itu sangat mudah.

Pelaku usaha cukup mendatangi kantot urusan agama terdekat. Daftar di sana, lalu diproses. Mubarak menjamin cepat.

“Jadi KUA sekarang tidak hanya mengurus soal pernikahan saja. Tapi juga bisa mengurus produk halal,” tuturnya.

Perwakilan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kemenag RI, Ahmad Damai memberi penjelasan tambahan. Kata dia, mereka terus melakukan inovasi. Agar memudahkan pelaku usaha mendapatkan sertifikat halal untuk produknya.

“Termasuk warung-warung makan kecil yang ada di daerah,” tandasnya.

38 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *