apakabar.co.id, JAKARTA – Tragedi penembakan yang menewaskan tiga anggota Polsek Negara Batin di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3), memunculkan dugaan keterlibatan anggota TNI dalam praktik judi sabung ayam ilegal.
Tiga polisi tersebut tewas setelah ditembak oleh dua anggota TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, yang diduga mengelola arena sabung ayam.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, mengungkapkan bahwa Peltu Lubis pernah berusaha menyuap Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, untuk melindungi operasional perjudian tersebut.
Namun, Kapolsek menolak dengan tegas suap tersebut meskipun mendapat tekanan.
Anam mengonfirmasi bahwa penolakan itu dapat dibuktikan dengan kondisi rumah Kapolsek yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan rumah yang diduga terkait dengan oknum lainnya.
Klarifikasi Isu Setoran Uang
Anam juga menanggapi tuduhan yang beredar terkait adanya setoran uang dari judi sabung ayam kepada polisi, termasuk AKP Lusiyanto dan dua polisi lainnya yang tewas dalam insiden tersebut.
“Jangan sebar opini yang menyesatkan. Ini ada tiga anggota polisi yang telah gugur,” tegasnya.
Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, membantah adanya aliran uang setoran dari judi sabung ayam kepada pihak kepolisian di wilayahnya.
Ia menekankan bahwa tuduhan semacam ini harus didasarkan pada bukti yang kuat.
“Tuduhan ini berawal dari unggahan media sosial, dan harus divalidasi dengan data yang jelas,” jelasnya.
Insiden Penembakan dan Dugaan Keuntungan Bersama
Tragedi ini terjadi setelah tim kepolisian menggerebek arena judi sabung ayam yang dikelola oleh Peltu Lubis.
Tembakan fatal yang menewaskan tiga anggota Polsek Negara Batin diduga berasal dari senjata milik Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, anggota TNI yang bertugas di Subramil Negara Batin.
Pasca-insiden, kedua prajurit TNI yang diduga terlibat sudah diamankan oleh Polisi Militer.
Salah satu dari mereka disebut-sebut sebagai pemilik arena perjudian. Menurut Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra, Peltu Lubis secara rutin menyetorkan uang kepada Kapolsek sebagai bagian dari kesepakatan perjudian.
Penyelidikan dan Langkah Hukum Transparan
Penyelidikan kasus ini mendapat sorotan besar. Mabes Polri dan Polda Lampung telah menurunkan tim untuk mengklarifikasi kebenaran informasi yang beredar.
Analis kepolisian, Bambang Rukminto, menekankan perlunya bukti yang kuat mengenai aliran uang dari TNI ke polisi terkait judi sabung ayam.
“Masyarakat bertanya-tanya mengapa polisi dan TNI baru bertindak setelah tragedi ini. Ke mana saja mereka selama ini?” ujarnya.
Rukminto juga mengusulkan agar kasus ini disidangkan di peradilan umum untuk memastikan transparansi, meskipun ia menyadari adanya tantangan hukum terkait hal tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik yang menuntut agar proses hukum berjalan tanpa hambatan dan keadilan ditegakkan bagi semua pihak yang terlibat.