10 Komponen Mobil Hybrid yang Wajib Dicek agar Performa Terjaga

10 Komponen Mobil Hybrid yang Wajib Dicek agar Performa Terjaga , apakabar.co.id
10 komponen mobil hybrid yang wajib dicek agar performa terjaga. Foto: dok. Auto2000

apakabar.co.id, JAKARTA – Bagi pengguna mobil hybrid Toyota, perlu memperhatikan kondisi kendaraannya supaya ketika digunakan saat mobilitas harian maupun liburan, performanya tetap terjaga.

Namun, bagaimana cara merawat mobil hybrid? Menurut Nur Imansyah Tara dari Marketing Division Head Auto2000, kurang lebih tak jauh berbeda dengan mobil konvensional pada umumnya.

Hanya saja, kata dia, ada tambahan perhatian kepada dua komponen elektrifikasi kendaraan.

“Mobil hybrid Toyota mengadopsi teknologi canggih, yang membuatnya bisa diandalkan untuk teman mobilitas sehari-hari. Tapi, Anda harus tetap memperhatikan kondisinya dan tidak abai dalam melakukan perawatan berkala,” ujarnya dalam siaran resmi, Minggu (30/6).

Tara pun memberikan langkah yang tepat untuk pemeriksaan komponen mobil hybrid Toyota. Berikut 10 komponen yang wajib diperiksa:

1. Ban Mobil

Cek kondisi ban dengan memperhatikan tekanan pada ban sesuai arahan pabrikan, dan cek tanda keausan pada tapak ban.

Bersihkan alur ban dari kerikil dan pastikan tidak ada yang sobek atau benjol. Perhatikan pula kondisi dinding ban dari risiko kerusakan serupa.

2. Kaki-kaki Mobil

Shock absorber tidak boleh ada kebocoran, termasuk karet-karet penyangga yang getas dan robek.

Pastikan pula kemudi tetap dapat bekerja dengan baik tanpa kendala.

Jangan sampai kerusakan pada parts kaki-kaki malah mengganggu saat berkendara.

3. Motor Listrik

Komponen di area kolong lain yang wajib dicek adalah motor listrik mobil hybrid.

Karena meneruskan tenaga terus-menerus, kerjanya terbilang berat, apalagi kalau mobil melewati jalan banjir atau rusak.

4. Baterai Hybrid

Meskipun memiliki pelindung yang kuat, lokasi baterai di bawah dek penumpang cukup rawan masalah seperti terkena benturan, panas, dan air.

Cek baterai dan rumahnya, termasuk kisi-kisi pendingin seperti milik All New Kijang Innova Zenix HEV yang berada di bawah jok penumpang depan.

Jangan sampai lubang udara tersebut tertutup karena akan membuat baterai overheat.

Kemudian jangan lupa juga bagi mobil hybrid yang jarang digunakan, jangan hanya rutin memanaskan mobil tapi juga menjalankan mobil, supaya perfroma baterai tetap terjaga.

5. Rem Mobil

Waspada kebocoran pada selang rem, jangan lupa periksa kondisi kampas rem yang bekerja paling berat untuk mengurangi laju mobil.

Segera ganti kampas rem jika sudah sampai titik aus supaya tidak gagal bekerja di jalan.

Pastikan volume cairan rem tidak berkurang, serta tidak ada perubahan warna dan endapan lumpur.

Cairan rem yang kurang merupakan salah satu tanda kampas rem mulai menipis.

6. Oli Mesin

Mesin mobil hybrid membutuhkan perawatan oli supaya dapat bekerja dengan baik. Cek takaran oli mesin lewat dipstick dan pastikan tidak kurang.

Perhatikan apakah ada perubahan warna oli mesin, kalau berubah coklat susu merupakan indikator tercampur air.

Ganti oli mesin setiap 6 bulan bersamaan dengan servis berkala di bengkel resmi.

7. Radiator Coolant

Pastikan warna radiator coolant tidak berubah apalagi sampai keruh karena ada risiko masalah, seperti tercampur kotoran yang dapat membuatnya mampat.

Periksa selang dan rumah radiator karena ada kemungkinan terkena lontaran kerikil yang dapat membuat cairan radiator habis.

8. Cairan Kendaraan Lainnya

Jangan lupakan cairan mobil penting lainnya seperti minyak kopling mobil manual, air pembersih kaca, oli transmisi, serta cairan power steering hidrolis untuk mobil non EPS.

Pastikan volumenya tidak berkurang dan tidak ada perubahan warna sebagai indikator masalah.

9. Kabin Mobil

Gunakan vacuum cleaner untuk mengangkat kotoran, keluarkan karpet, dan bersihkan seluruh area kabin, termasuk rongga dan celah hingga kolong kabin.

Bersihkan pula bagasi dari potensi kotor supaya perjalanan terasa nyaman dan tidak ada bau aneh.

10. AC Mobil

AC bekerja mendinginkan kabin mobil di tengah kemacetan dan cuaca panas sehingga ada risiko kemampuannya menurun.

Filter kabin juga bekerja keras memastikan udara di kabin tetap bersih, sedangkan ada kemungkinan kotoran ikut bersirkulasi.

Kotoran yang terbawa ke dalam kabin akan membuat penumpang tidak nyaman dan berpotensi membawa bibit penyakit.

32 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Denny Firmansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *