apakabar.co.id, JAKARTA – Meski pasar lesu pada tahun fiskal (FY) 2023, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memasang target sebanyak 100 ribu unit kendaraan dapat terjual di tahun fiskal 2024.
“Target kami adalah mencapai penjualan 100 ribu unit (kendaraan) di tahun fiscal year 2024, walau akan ada tantangan untuk mencapai target tersebut,” ujar Director of Sales & Marketing Division MMKSI Yoshio Igarashi saat jumpa pers di Jakarta, Senin (1/4).
Ia menuturkan, pada tahun sebelumnya yakni selama periode Maret 2023 hingga Maret 2024, MMKSI mengalami banyak rintangan ditambah kondisi pasar mengalami penurunan yang terjadi di segmen line up kendaraan unggulan.
“MMKSI sudah menjual 77.937 unit kendaraan dari periode Maret 2023 hingga Maret 2024. Turun dari angka 90.341 unit kendaraan. Ini bukan hasil terbaik bagi kami, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Kendati sektor otomotif beberapa waktu ke belakang mengalami penurunan, pihaknya berharap pangsa pasar (market share) Mitsubishi Motors tahun ini meningkat, termasuk layanan purna jual.
“Kami mempersiapkan strategi kompetitif dan inovatif agar bisa membeirkan pilihan bagi masyarakat. Permintaan pasar kami tetap dapat mempertahankan posisi,” tegasnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa tahun fiskal 2023 menjadi tahun spesial bagi Mitsubishi Motors, di mana pihaknya memperkenalkan Xforce sebagai line up baru dan L100 EV sebagai salah satu inovatif kendaraan listrik.
“Xforce mendapat respons yang positif sejak dikenalkan pada tahun lalu di GIIAS 2023, Agustus lalu, Xforce mendapatkan market share 13 persen,” kata Igarashi memaparkan.
Hasil ini disebut Igarasi menjadi indikasi yang baik buat Xforce di mana model ini mempertahankan posisi kedua di SUV 5-seater, penantang yang perlu diperhitungkan.
Untuk model MPV, Mitsubishi Motors mempertahankan posisi sebagai top two di segmen, Xpander dan Xpander Cross dengan market share 23 persen.
Sementara segmen SUV, Mitsubishi Pajero Sport masih bersaing di kelasnya dan mendapatkan market share 41 persen.
Kemudian untuk Triton meraih market share 33 persen dengan kondisi ekonomi yang diharapkan lebih baik maka capaian akan lebih baik. Serta L300 yang dapat market share mencapai 55 persen.
Hal senada disampaikan Presiden Direktur MMKSI, Stsushi Kurita yang menyebut banyak faktor penyebab industri otomotif lesu, mulai dari inflasi, kenaikan suku bangunan, pergurangan subsidi bahan bakar, hingga masalah politik.
Untuk itu, kata dia, dalam menghadapi tahun 2024, pihaknya mengharapkan pertumbuhan positif di industri otomotif dan bersemangat untuk mencapai pertumbuhan yang baik dari penjualan dan layanan purna jual.
“Target penting kami adalah meningkatkan kepuasan konsumen kami dan meningkatkan kualitas hidup dari para pelanggan kami,” terang Kurita.