Auto2000 Perkuat Program CSR di Bekasi, Fokus Pemberdayaan UMKM dan Lingkungan

Salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah Kota Bekasi, Jawa Barat di mana Auto2000 bersama Astra International telah memberikan dukungan dalam aspek kesehatan, lingkungan hidup, serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis komunitas.

Chief Executive Operation (CEO) Auto2000, Anton Jimny Suwandi menjelaskan bahwa komitmen ini bukan program baru, melainkan bagian dari gerakan sosial Astra yang telah berjalan sejak lama.

Menurut dia, program CSR ini sudah lama dijalankan. Pihaknya mendukung tiga bidang utama yaitu kesehatan, lingkungan dan UMKM.

“Di Bekasi, merupakan Kampung Berseri Astra (KBA) ketiga setelah Cengkareng dan Depok, yang berkembang karena dukungan kuat dari pemerintah daerah serta keaktifan warganya,” ujar Anton saat ditemui di Bekasi, Senin (3/11).Menurut Anton, keberhasilan program seperti ini tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik, tetapi dari bagaimana masyarakat bisa mandiri dan melanjutkan pengelolaan secara berkelanjutan.

“Bentuk dukungan kami bukan hanya dana pembinaan. Untuk UMKM, banyak yang bingung bagaimana memulai, termasuk memanfaatkan bank sampah sebagai bagian dari kegiatan ekonomi. Maka dari itu, kami mendampingi bukan hanya dalam satu tahun, tapi bertahun-tahun sampai benar-benar mandiri,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, pengelolaan bank sampah menjadi salah satu fokus penting dalam program lingkungan. Hal ini dinilai sejalan dengan kondisi wilayah urban seperti Jabodetabek yang memiliki tantangan besar dalam pengelolaan sampah.

“Impact bank sampah terhadap lingkungan sangat besar. Dengan dukungan pemerintah daerah, seperti program pembangunan bank sampah di setiap RW, hasilnya bisa nyata seperti di Cengkareng dan Depok,” pungkas Anton.Dalam menjalankan program CSR, Auto2000 juga menekankan pentingnya bekerja sama dengan warga yang memiliki komitmen kuat dan ingin berkembang.

“Target kami adalah mencari pengurus dan warga yang tepat, karena keberlanjutan program itu kuncinya ada di masyarakat,” tegasnya.

Selain membahas CSR, Anton juga menyinggung perkembangan pasar otomotif, khususnya kendaraan hybrid yang terus menunjukkan tren positif.

“Jika dibandingkan tahun sebelumnya, memang pasar otomotif menurun, tetapi minat terhadap mobil hybrid justru meningkat. Konsumen kini lebih mempertimbangkan efisiensi dan keberlanjutan,” katanya.

Saat ini, beberapa model hybrid Toyota sudah diproduksi secara lokal, seperti Alphard Hybrid dan Innova Zenix Hybrid, yang penjualannya mencapai 80–90 persen dari total penjualan masing-masing model.

Secara keseluruhan, kontribusi mobil hybrid mencapai sekitar 20 persen dari total penjualan Auto2000, dengan volume sekitar 1.500–2.000 unit per bulan.

Anton optimistis penjualan kendaraan hybrid akan terus tumbuh, terutama karena adanya dukungan kebijakan pemerintah seperti insentif dan subsidi yang membuat harga mobil hybrid semakin terjangkau.

“Kami memaksimalkan momentum ini, karena permintaan mobil hybrid terus meningkat dan menjadi pilihan utama konsumen,” tutup Anton.