EKBIS

Kemenhub Tunjuk Perusahaan Haji Isam Rampungkan Pelabuhan Wanam

Pekerjaan pembangunan Pelabuhan Wanam di Papua Selatan terus dikebut. Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan per 12 Desember 2025, progres fisik pelabuhan strategis ini telah mencapai 87,39 persen dan ditargetkan rampung untuk mendukung konektivitas
Pekerjaan pembangunan Pelabuhan Wanam di Papua Selatan terus dikebut. Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan per 12 Desember 2025, progres fisik pelabuhan strategis ini telah mencapai 87,39 persen dan ditargetkan rampung untuk mendukung konektivitas
apakabar.co.id, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatat pembangunan Pelabuhan Wanam di Provinsi Papua Selatan telah memasuki tahap akhir. Hingga laporan terakhir per 12 Desember 2025, progres fisik pelabuhan tersebut mencapai 87,39 persen.

Untuk memastikan proyek rampung sesuai target, Kementerian Perhubungan mengambil langkah percepatan dengan menetapkan mekanisme penunjukan langsung guna menyelesaikan sisa pekerjaan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa pelabuhan ini memiliki peran penting untuk swasembada pangan, energi, dan air nasional di Papua Selatan.

“Pelabuhan Wanam memiliki peran strategis sebagai simpul logistik utama dalam mendukung kawasan swasembada,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/12). 


Dalam rangka penyelesaian pekerjaan hingga 100%, Masyhud melakukan penunjukan langsung kepada PT Dua Samudera Perkasa sebagai pelaksana pekerjaan, sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 46/2025 tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 16/2018 mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

PT. Dua Samudera Perkasa salah satu perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group. Perusahaan ini milik Andi Syamsuddin Arsyad atau yang akrab disapa Haji Isam. Perusahaan ini juga induk dari perusahaan infrastruktur batu bara PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE).

Masyhud menuturkan, percepatan pembangunan Pelabuhan Wanam sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yaitu terkait swasembada pangan. Di sisi lain, juga sebagai wujud pemerataan pembangunan nasional, khususnya di wilayah timur Indonesia dan kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)

“Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur transportasi laut guna mewujudkan Indonesia yang terhubung, berdaulat, dan berdaya saing,” ujarnya. 


Sebelumnya, pemerintah merencanakan Pelabuhan Wanam akan rampung dan mulai beroperasi pada 2026. Pembangunan Pelabuhan Wanam pun sebagai bentuk mendekatkan lumbung pangan terhadap pelabuhan. Pasalnya saat ini di Wanam masih mengandalkan Pelabuhan Merauke untuk lalu lintas barang.  

“Kami akan lebih mendekatkan pembangunan pelabuhan menuju titik yang berhimpitan dengan lumbung pangan sehingga biaya logistik itu akan bisa ditekan,” tambah Masyhud. 

Proyek Pelabuhan Wanam ini tercatat di luar 11 proyek pembangunan pelabuhan prioritas Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian No. 16/2025 tentang Perubahan Kedelapan Atas Permenko Ekon No. 7/2021 tentang Perubahan Daftar PSN