NEWS

Jangan FOMO Minum Obat Cacing, Dampak Negatif Menanti

Kader posyandu menunjukkan obat cacing yang akan dibagikan di Posyandu Aster, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023). Foto: Antara
Kader posyandu menunjukkan obat cacing yang akan dibagikan di Posyandu Aster, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA - Ketua Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Elsa Herdiana Murhandarwati mengingatkan masyarakat agar tidak minum obat cacing hanya karena ingin mengikuti tren (Fear of Missing Out/FOMO).

Elsa Herdiana mengatakan mengonsumsi obat cacing tanpa indikasi medis yang jelas justru bisa mengganggu flora (bakteri baik) dalam usus, memicu resistensi, serta menimbulkan rasa aman semu.

"Tentu ada dampak negatifnya, walaupun obat cacing itu aman," jelasnya dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Rabu (17/9).

Dia menegaskan bahwa obat cacing tetap penting sebagai bagian dari program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) yang dijalankan pemerintah.

Baca juga:

Melalui program itu, anak-anak usia sekolah mendapat obat cacing secara rutin satu hingga dua kali dalam setahun, tergantung pada tingkat kasus di daerah masing-masing. Namun, ia mengingatkan bahwa upaya itu tidak akan efektif bila masyarakat mengabaikan kebersihan dan sanitasi.

"Reinfeksi (tertular kembali setelah sembuh) bisa terus terjadi kalau lingkungan dibiarkan tercemar," imbuhnya.

Meski program pemberian obat cacing massal difokuskan pada anak-anak, Elsa mengingatkan bahwa orang dewasa pun tidak kebal dari risiko.

Baca juga:

Kebiasaan seperti tidak mencuci tangan sebelum makan, mengonsumsi makanan yang kurang bersih, atau mengonsumsi makanan mentah yang terkontaminasi bisa menjadi pintu masuk infeksi cacing.

"Kecacingan bisa menyerang siapa saja, bukan hanya anak-anak. Jadi perilaku hidup bersih dan sehat itu penting untuk semua usia," ujarnya.

Elsa menambahkan bahwa dampak kecacingan tidak bisa disepelekan. Infeksi berat dapat menimbulkan sakit perut, diare, hingga keluarnya cacing dari mulut.

Dalam kasus tertentu, bisa terjadi komplikasi serius seperti sumbatan usus dan sepsis, yaitu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah hingga organ-organ gagal berfungsi.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Tanda dan Dampak ‘High Function Anxiety’

Bila tidak segera ditangani, kondisi itu dapat berujung pada kematian. Lebih jauh, kecacingan juga berkontribusi pada stunting dan gizi buruk karena cacing mengambil nutrisi, merusak penyerapan di usus, dan menurunkan nafsu makan anak.

Karena itu, Elsa menekankan pentingnya edukasi agar masyarakat tidak terjebak fenomena FOMO minum obat cacing.

Fokus utama pencegahan, menurut dia, justru ada pada kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai alas kaki, menggunakan jamban yang layak, serta mengelola sampah dengan benar.

"Kecacingan adalah masalah komunitas, bukan hanya individu. Upaya pencegahannya harus kolektif, dimulai dari rumah hingga lingkungan," ujar dia.

Foto editor
Editor:
ADMIN