EKBIS

DPR Minta Pemerintah Atasi Harga Baterai Kendaraan Listrik

Busbar Welding dengan menggunakan robot di lini produksi baterai mobil listrik Wuling. Foto: dok. Wuling
Busbar Welding dengan menggunakan robot di lini produksi baterai mobil listrik Wuling. Foto: dok. Wuling

apakabar.co.id, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Kaisar Abu Hanifah meminta pemerintah turun tangan guna mengatasi dan mengendalikan harga baterai kendaraan listrik yang masih tidak terjangkau.

Jika merujuk pada produsen resmi atau original equipment manufacturer, harga baterai mobil listrik masih mahal. Hal itu, kata dia, memberatkan konsumen dan bisa menjadi penghambat perkembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.

"Jika tidak ada intervensi, konsumen akan terbebani, dan pertumbuhan mobil listrik bisa tersendat,” kata Kaisar di Jakarta, Rabu (1/10).

Baca juga: Tips Merawat Baterai Motor Listrik ala Alva

Indonesia, kata dia, jangan hanya menjadi pasar mobil listrik dan onderdilnya, tetapi juga harus menjadi pemain utama dalam rantai pasok industri baterai.

Pasalnya, dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel dan bahan baku baterai yang melimpah.

"Pemerintah bersama industri harus mengembangkan ekosistem produksi, termasuk manufaktur baterai pengganti. Dengan begitu, kita bisa mandiri dan bahkan mengekspor,” kata legislator yang membidangi urusan perindustrian, kepariwisataan, hingga ekonomi kreatif itu.

Baca juga: TWS Indonesia Buka Pabrik Baterai Motor Listrik di Tangerang

Untuk itu, dia pun mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan potensi bisnis pergantian baterai mobil listrik di Indonesia.Seiring bertambahnya usia kendaraan listrik yang mulai banyak dipasarkan, menurut dia, kebutuhan penggantian baterai akan meningkat signifikan.

Dia pun berharap momentum ini bisa menjadi pintu masuk bagi tumbuhnya industri turunan kendaraan listrik di Indonesia agar bisa memberi nilai tambah ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan memperkuat daya saing nasional.

“Mobil listrik keluaran awal kini rata-rata sudah berusia lima tahun lebih. Itu artinya, kebutuhan pergantian baterai akan menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Pemerintah perlu melihat ini sebagai peluang sekaligus tantangan,” katanya.

Foto editor
Editor: Admin