Ekonom Ingatkan Risiko Setop Impor 4 Komoditas Pangan

Sejumlah buruh menurunkan beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai larangan pemerintah untuk melakukan impor empat komoditas pangan pada 2025 dapat berpotensi terjadinya risiko ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi.

Pemerintah resmi menyatakan melarang impor empat komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, gula dan garam.

“Jika larangan impor diterapkan di tahun 2025 akan sangat berisiko bagi ketahanan pangan kita, karena permasalahan kita sifatnya struktural, sehingga perlu waktu lama untuk memperbaiki,” katanya di Jakarta dikutip Sabtu (18/1).

Wijayanto menerangkan di tahun-tahun sebelumnya, volume impo beras, jagung, gula dan garam cukup besar. Hal ini menurutnya menunjukan Indonesia mengalami ketergantungan impor terhadap empat komoditas tersebut.

Ia mengingatkan bila keputusan pelarangan impor diambil tanpa persiapan yang matang, maka kebijakan tersebut berpotensi menciptakan distorsi yang signifikan di sektor industri yang saat ini sedang bangkit.

Baca juga: BRIN Komentari Larangan Impor 4 Komoditas Pangan

Adapun salah satu dampak yang disoroti yakni kesulitan yang dialami para peternak. Sebab, selama ini masih turut menganggantungkan jagung impor sebagai sumber pakan ternak. Di sisi lain ketersediaan jagung domestik belum memadai.

Selain itu, kata Wijayanto, larangan impor terhadap beras juga diperkirakan bakal memicu lonjakan harga beras domestik, sementara harga beras dunia saat ini justru sedang menurun.

Kondisi tersebut akan semakin membebani masyarakat ekonomi bawah. Termasuk petani yang mayoritas adalah konsumen neto beras.

“Rakyat ekonomi bawah akan makin kesulitan, termasuk para petani yang mayoritas sebenarnya adalah net consumer beras,” katanya pula.

Oleh karena itu, Wijayanto berharap pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan larangan impor tersebut.

Baca juga: Setop Impor 4 Komoditas Pangan, Zulhas: Stok-Harga Domestik Aman

Adapun saat ditemui di Tanwir 1 Aisyiyah, Jakarta, Kamis (16/1), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas menyatakan bahwa larangan impor ini merupakan komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.

Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

“Tahun ini sudah melarang impor beras, melarang impor jagung, melarang impor gula, dan melarang impor garam, sebagai komoditas pangan yang penting,” ujar Zulhas.

Zulhas berharap kebijakan larangan impor tersebut dapat mewujudkan cita-cita Indonesia untuk melakukan swasembada pangan, karena Indonesia sangat potensial untuk melakukan itu.

Salah satu upayanya, kata dia, dengan memperkuat para petani melalui memberikan penyuluhan, dukungan finansial, revisi regulasi, pemberian bibit unggul, hingga penguatan rantai pasok.

5 kali dilihat, 5 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *