EKBIS

KKP Laporkan Kinerja Investasi hingga triwulan III Capai Rp7,82 triliun

Konferensi pers Capaian Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Kamis (11/12). foto: Andri/apakabar
Konferensi pers Capaian Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Kamis (11/12). foto: Andri/apakabar
apakabar.co.id, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat realisasi investasi sektor kelautan dan perikanan mencapai 59,67% atau Rp7,82 triliun hingga kuartal III-2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud, menyampaikan investasi tersebut terdiri dari Penyertaan Modal Asing (PMA) Rp1,98 triliun, Penyertaan Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp3,97 triliun, serta kredit investasi Rp1,87 triliun.

“Total investasi triwulan III mencapai Rp7,82 triliun. Sebagian besar masuk ke subsektor pengolahan dan budidaya, masing-masing 32,26% atau Rp2,52 triliun dan 27,48% atau Rp2,15 triliun,” ujar Machmud dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/12).

Machmud optimistis target investasi tahun ini dapat tercapai. KKP sebelumnya memasang target moderat Rp11—12 triliun, namun kemudian menaikkannya menjadi Rp13 triliun.

“Target awal hanya Rp11 triliun. Tahun 2024 sudah Rp12 triliun, sehingga 2025 tidak mungkin turun. Kami sampaikan ke Bappenas bahwa secara optimistis kami bisa mencapai Rp13 triliun,” katanya.

Selain investasi, KKP juga melaporkan kinerja ekspor perikanan yang terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor perikanan menembus US$5,07 miliar atau setara Rp84,54 triliun (kurs US$1 = Rp16.675,50) hingga Oktober 2025. Angka ini tumbuh 5,1% year-on-year dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$4,82 miliar.

Peningkatan kinerja ekspor terutama dipicu melonjaknya pengiriman produk ke Amerika Serikat (AS), yang naik 2,6% yoy menjadi US$1,6 miliar. Meski sempat terganggu isu radioaktif Cesium-137 pada produk udang, ekspor udang Indonesia justru tumbuh signifikan, naik 8,6% yoy menjadi US$1,48 miliar.

“Walaupun sempat terhambat satu bulan, ekspor ke AS kembali pulih. Posisi ekspor udang kita bahkan meningkat,” kata Machmud.