apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengenang pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata paling terdampak.
Akibatnya, kunjungan wisatawan mancanegara menurun sangat tajam. Kondisi tersebut membuat devisa pariwisata mengalami kontraksi. Di sisi lain pergerakan wisatawan nusantara juga terbatas.
“Saya ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata saat kunjungan wisata ke Indonesia nol. Saya harus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi,” kata Sandiaga seperti dilansir Antara, Minggu (18/2).
Tahun 2020 misalnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara berjumlah 4,05 juta orang. Disusul tahun berikutnya 2021, jumlah kunjungan semakin menurun menjadi 1,56 juta orang.
Perjalanan domestik mengalami penurunan sebesar 29,7 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Devisa Pariwisata anjlok hingga hanya 3,54 miliar dolar AS, yang merupakan penurunan mengejutkan sebesar 79,15 persen.
Pada periode yang sama, penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata mengalami penurunan sebesar 6,67 persen, sedangkan sektor ekonomi kreatif mengalami penurunan sebanyak 479.206 tenaga kerja.
Peluang di Tengah Tantangan
Di tengah kondisi dan tantangan itu, kata Sandiaga, justru menghadirkan peluang-peluang yang selama ini mungkin belum dicoba atau dimaksimalkan.
“Dari data yang kita dapatkan ternyata di tengah pandemi masih ada peluang, masih ada yang bisa dikembangkan meski jutaan orang kehilangan pekerjaan. Karena saya berasal dari orang yang pernah di-PHK,” ungkap Sandiaga.
Dengan semangat inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam semangat gerak bersama, gerak cepat dan gali semua potensi lapangan kerja, pariwisata dan ekonomi kreatif berhasil keluar dari tekanan dan menjadi sektor yang pulih lebih cepat dan tumbuh lebih kuat dengan berbagai program dan kebijakan yang merangkul semua pihak.
“Pertama, orang hanya bekerja dari rumah, tapi selama mereka punya mulut maka perlu makan. Kuliner menyumbangkan 43 persen dampak ekonomi. Sehingga yang paling cepat pulih itu kuliner,” ujarnya.
Kemudian, kata dia, sektor lainnya yang menjadi andalan saat pandemi yaitu industri fesyen, karena tetap banyak diminati bagi mereka yang ingin tampil maksimal saat bekerja secara daring.
“Selama mereka zoom (rapat virtual) memangnya mereka ga butuh baju? Mereka juga butuh tampil prima. Yang paling penting adalah fesyen,” pungkasnya.