Presiden Prabowo Minta Koruptor Tobat, Cukupkah?

Presiden Prabowo Subianto menyerukan koruptor untuk bertobat. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta koruptor  segera bertobat. Cukupkah hanya dengan seruan?

Ketua masyarakat antikorupsi (MAKI) Boyamin Saiman melihat apa yang dilakukan presiden sah-sah saja. Ia memandangnya sebagai cara murah meriah ketimbang melulu melakukan penegakan hukum yang tentu berbiaya.

Namun Boyamin melihat seruan saja tentu belum cukup. “Korupsi sekarang kan dilakukan dengan cara-cara cerdas,” jelas Boyamin kepada apakabar.co.id, Kamis siang (19/12).

Bahkan, banyak dari mereka yang ketika diadili mengaku tidak bersalah melakukan korupsi. Boyamin kemudian mempertanyakan efektifitas seruan Prabowo. Dengan sekelumit tantangan pemberantasan korupsi demikian, bagaimana mungkin Prabowo bisa mengambil hati para koruptor?

“Koruptor kebanyakan merasa gak bersalah kok. Misalnya korupsi suatu proyek, banyak yang merasa kalau untung besar itu adalah hak mereka,” kata Boyamin.

“Atau semisal menilap dana publik, mereka merasa itu sebagai upah. Dengan begini kan, rasanya tidak mungkin mereka akan mau mengikuti anjuran Pak Prabowo,” sambung Boyamin.

Namun begitu, secara hukum Boyamin melihat seruan Prabowo bisa dilakukan. Serupa yang dilakukan Amerika. Di mana para koruptor mendapat pengampunan. Tapi, dengan penanganan khusus agar tak lagi korup.

Pengampunan bisa dilakukan sejauh kerugian negara dikembalikan. Dan terpenting, penanganan perkara belum sampai ke babak penyelidikan apalagi penyidikan.

“Amnesti harus diringi dengan treatment khusus agar tak korup lagi,” jelasnya.

Ketua MAKI Boyamin Saiman. apakabar.co.id/Tito

Amnesti dipandang Boyamin juga ampuh sebagai strategi pemulihan kerugian negara. Banyak perkara, kata dia, ketika disidangkan justru tak bisa memulihkan kerugian negara mengingat uang pengganti yang tak sepadan.

“Amnesti ini strategi murah meriah, tapi memang tak mudah pelaksanaannya,” sambung Boyamin.

Kendati begitu, Boyamin melihat Prabowo tak boleh mengesampingkan penegakan hukum. Ini tetap penting sebagai efek jera.

“Kalau Pak Prabowo tegas kan, nanti koruptor juga takut,” ujar Boyamin.

Seruan Prabowo

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyeruakan agar para koruptor bertobat. Seruan itu ia sampaikan dalam pidatonya di hadapan mahasiswa Indonesia di Mesir.

“Saya memberi kesempatan untuk tobat. Hei para koruptor atau yang pernah merasa mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikan yang kau curi, ya mungkin kita maafkan. Tetapi, kembalikan dong. Nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya,” kata Prabowo dalam pidatonya di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu (19/12).

Presiden melanjutkan cara mengembalikannya dapat dilakukan dengan diam-diam agar tak ketahuan. Prabowo juga mengingatkan semua aparatur negara untuk taat hukum.

“Hai kalian-kalian yang sudah terima fasilitas dari bangsa negara. Bayarlah kewajibanmu! Asal kau bayar kewajibanmu, taat kepada hukum, sudah kita menghadap masa depan,” kata Prabowo ke para pejabat dan aparatur negara yang mendapatkan fasilitas dari negara.

“Tetapi kalau kau bandel terus, apa boleh buat, kita akan menegakkan hukum,” sambung presiden.

Prabowo berpidato selama 30 menit lebih di hadapan ratusan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Al-Azhar. Ini merupakan rangkaian dari lawatan luar negerinya di Mesir pada 17–19 Desember 2024.

36 kali dilihat, 36 kunjungan hari ini
Editor: Fariz Fadillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *