apakabar.co.id, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Penggemar Rempah Nusantara (APREN) Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin menyatakan bahwa komoditi rempah perlu di dorong jadi salah satu produk dalam wisata alam khas Indonesia.
“Negara seperti Eropa itu paling melihat komoditi ini, kemudian sekarang malah kembali ke (kebiasaan) back to nature, itu Amerika. Kalau Malaysia sudah melihat potensi ini ya, itu yang saya kira belum diperhitungkan oleh (sektor pariwisata) kita,” kata Siti usai mengikuti konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/7).
Siti menyoroti bahwa Indonesia kalah dalam hal ekspor produk halal dibandingkan negara lain karena tidak memperhitungkan rempah sebagai salah satu komoditi yang amat berharga. Padahal, rempah dapat dipromosikan sebagai salah satu produk halal dari Indonesia.
Baca juga: Dikenal Pahit, Kenali Dulu Manfaat Jamu bagi Tubuh
Di masa kini, ia mengatakan permintaan terhadap produk halal makin meningkat, ditambah dengan kebiasaan masyarakat yang kembali berusaha menerapkan pola hidup yang sehat. Momen ini menjadi waktu baik bagi rempah untuk dimasukkan dalam sektor pariwisata.
Selain berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan, upaya ini dinilainya dapat mengembalikan kejayaan rempah Indonesia di mata dunia.
“Kita harapkan bisa rempah Indonesia itu membumbui dunia, untuk upayanya harusnya dari hulu ke hilir, ekosistemnya dipersiapkan karena pasar rempah Indonesia bagian dari produk halal, itu secara ekosistem belum dibangun optimal,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia itu.
Baca juga: Nyeri Gigi Jangan Dibiarkan, Rawan Pembengkakan Gusi
Dalam mempromosikannya sebagai produk wisata yang halal, rempah dapat diperkenalkan sebagai bahan bumbu dengan cita rasa yang kuat dan menambah cita rasa makanan.
Ia juga menyarankan pada pemerintah agar menyelipkan kisah sebegitu berharganya rempah bagi Indonesia sampai sejak zaman VOC datang pun selalu menjadi incaran pendatang.
Walaupun memiliki potensi kuat dalam sektor pariwisata, ekosistemnya sangat ia sayangkan masih perlu banyak perbaikan. Siti membeberkan dari segi kualitas rempah kini cukup menurun karena unsur hara dalam tanah sudah terkontaminasi oleh pupuk kimia sampai dengan tanamannya yang sudah cukup tua.
Baca juga: Lawan Flu dengan Sup Rempah Alami, Solusi Sehat Tanpa Efek Samping
Masalah lain juga datang dari bentuk kemasan yang perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan rasa tertarik dan penasaran wisatawan.
“Padahal ini kan sesuatu yang otentik ya, yang enggak ada di negara lain, karena tropis. Negara-negara tropis seperti Indonesia yang bisa menghasilkan rempah.Makanya tadi dari segi produktivitasnya ini harus ada intervensi pemerintah tentu ya untuk kembali melakukan tatakelola tanaman rempah,” jelasnya.