apakabar.co.id, JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan atau AI ternyata juga bisa diterapkan untuk belajar ngaji. Jelang Ramadhan, yuk belajar ngaji dengan cara canggih.
Vokal.ai, sebuah aplikasi belajar dan memanfaatkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan meluncurkan fitur terbaru untuk mereka yang ingin belajar mengaji. Lewat ngaji.ai belajar ngaji jadi semakin mudah.
Indonesia menjadi satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan berpandangan bahwa belajar alquran menjadi sangat penting dalam menjalankan ibadah, membuat Vokal.ai meluncurkan terobosan barunya, ngaji.ai, sebuah platform berbasis AI dalam pembelajaran Alquran yang lintas usia.
ngaji.ai telah dikembangkan sejak 2020 menggunakan teknologi bersama para ahli asal Indonesia dan Belanda, dengan mengedepankan kemajuan teknologi berbasis riset yang mendalam oleh para ahli di dalamnya.
“Aplikasi ini telah dirancang dari 2020 dengan melakukan riset bersama para ustad dan beberapa universitas di Indonesia seperti Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan Universitas Muhammadiyah Malang,” tutur Co-founder ngaji.ai, Prof. Dr. Sutarto Hadi pada Media Launching ngaji.ai di Jakarta, Selasa (5/3).
Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin tersebut turut mengungkapkan dengan menggandeng universitas dan para tokoh agama lainnya ia menghadirkan sebuah teknologi AI yang dapat membantu penggunanya dalam belajar mengaji dan memperdalam agama Islam lebih baik.
Tak hanya untuk belajar mengaji, aplikasi ini turut hadirkan fitur tadarus, rekomendasi ayat Alquran yang akan diberikan tiap harinya selama bulan Ramadan hingga mengetahui jadwal salat sesuai lokasi.
Meski menggunakan AI, aplikasi ini turut dikembangkan oleh beberapa ahli dalam ilmu Alquran, guna menghindari kesalahan dalam penafsiran ayat dan lainnya.
“AI ini tidak menggeser peran guru, kami turut melakukannya bersama para ahli lainnya guna memberikan pengalaman belajar sesuai kebutuhan masing-masing,” ucap Martjin Enter selaku Founder Vokal.ai.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, turut mengapresiasi dalam peluncuran aplikasi tersebut dalam sebuah video.
“Kehadiran AI tidak akan merugikan sektor kreatif, namun dapat memberikan dampak positif dalam pembelajaran mengaji baik bagi para umat di bulan Ramadan,” tutur Sandiaga Uno.
Mendeteksi Suara dengan Teknologi AI dalam Belajar Alquran
Aplikasi ini turut dapat mendeteksi akurasi pelafalan seseorang dalam membaca Alquran melalui teknologi Automatic Speech Recognation (ASR), sehingga membuat proses pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri.
Teknologi artificial intelligence dan ASR yang dikembangkan turut memberi feedback guna membantu dalam proses pembelajaran dan menjawab tantangan belajar mengaji yang lebih fleksibel dan tanpa batas.
“Dengan adanya teknologi ASR ini diharapkan saat ini tidak ada lagi alasan untuk malu atau enggan untuk belajar mengaji, karena dapat dilakukan secara mandiri di rumah,” ujar Vanya Sunanto selau COO Vokal.ai.
Membahas mengenai kerahasiaan data dan suara, pihaknya mengklaim bahwa aplikasi ini dapat dipercaya dan akan menjaga dengan baik data pengguna yang dimiliki.
Pembelajaran yang dilakukan pun tak hanya dikategorikan pada usia dewasa, bahkan anak-anak pun dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk pembelajaran dasar mereka.
Dengan penerapan scoring system, pengguna mendapatkan nilai setelah menyelesaikan materi dan mengerjakan latihan, dan memantau kemajuan belajarnya dalam beberapa kategoi, pemula, menengah dan mahir.
Aplikasi ngaji.ai telah diunduh 21 ribu pengguna aktif dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Ketika kami berkunjung ke Banjarmasin dan mengundang banyak pembicara, ada satu testimoni dari sesi tanya jawab di sana, bahwa ia yang tadinya belum bisa membaca Alquran sekarang sudah bisa membaca dengan cukup baik,” ungkap Dr. Sutarto Hadi.
Saat ini aplikasi ngaji.ai telah dapat diunduh secara gratis bagi para pengguna Android dan IOS, dan dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.