LINGKUNGAN HIDUP

Menteri Hanif Berikan Edukasi Lingkungan Berkelanjutan di Lombok

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok. KLH
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok. KLH
apakabar.co.id, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan agar masyarakat pesisir mulai melakukan investasi dengan menjaga kebersihan pantai. 

Sebab, hal itu berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya nelayan yang selama ini menggantungkan hidupnya di laut.

Upaya edukasi tersebut disampaikannya dalam kunjungan kerja di Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 

Agenda tersebut dimulai dengan Aksi Bersih Pantai Bintang di Desa Medana, Kecamatan Tanjung yang diikuti masyarakat pesisir hingga siswa-siswi SDN 1 Medana.


"Terima kasih atas sambutan masyarakat Lombok Utara dan kepedulian dalam menjaga pantai. Karena pantai adalah barometer kebersihan laut yang menjadi kehidupan nelayan mencari rezeki," katanya dikutip di Jakarta, Rabu (15/10).

Kemudian Menteri Hanif melanjutkan menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI) yang mengangkat tema “Lestari Alamku, Maju Negriku”. Acara ini menjadi wadah kolaborasi lintas komunitas dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

“Pemerintah terus mendorong kebijakan pembangunan hijau, pengelolaan sampah berkelanjutan, serta penerapan prinsip polluter pays agar produsen turut bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan,” katanya.

Kunjungan selanjutnya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya di Kota Mataram untuk meninjau langsung proses pengolahan sampah dan berdialog dengan para petugas lapangan. 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Mataram dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah perkotaan sekaligus mengingatkan agar pengelolaan sampah dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi, karena masih terdapat sisa sampah yang belum tertangani secara optimal.

Berdasarkan pengamatan dari kunjungannya ke sejumlah TPST di Indonesia, Menteri Hanif menerangkan TPST Sandubaya ini dinilainya sebagai TPST yang cukup bagus. 

Hal tersebut tidak lepas dari perhatian Pemerintah Kota Mataram yang telah mengalokasikan anggaran hingga pengawasan.

Menteri Hanif kemudian melanjutkan mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 18 Sentra Paramita di Lombok Barat untuk memberikan dukungan terhadap penerapan pendidikan berbasis lingkungan di sekolah. Ia mengajak siswa untuk membiasakan diri mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

“Kalau adik-adik setiap hari menggunakan tumbler, maka membantu pemerintah mengurangi sampah plastik. Sampah botol plastik sudah cukup banyak,” ujarnya.


Sebagai penutup kegiatan, Menteri Hanif meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebun Kongok untuk memastikan pengelolaannya sesuai dengan prinsip sanitary landfill. 

Menteri Hanif menegaskan “Pengelolaannya sudah maksimal, namun sampahnya harus selesai di hulu.”

Melalui kunjungan kerja ini, Menteri Hanif menegaskan komitmen KLH/BPLH untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mendorong aksi nyata pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan menuju Indonesia Bersih 2029.