apakabar.co.iod, SOLO – Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menanggapi status Bandara Adi Soemarmo Solo yang tak lagi menjadi bandara internasional.
Ditemui di Balai Kota Solo, Senin (29/04) malam, Sandiaga menuturkan bahwa dari segi pariwisata pihaknya belum memproyeksikan adanya penurunan kunjungan ke Kota Solo. Justru jumlah kunjungan wisata terus mengalami peningkatan.
“Dari diskusi pelaku ada kekhawatiran, jadi harus ditambah eventnya, event internasional. Sehingga sewaktu diadakan event internasional sudah terhubung bahwa bandara ini masih bisa diterbangkan oleh penerbangan internasional,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, pada tahun 2023 telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Solo dan Solo Raya secara signifikan. Data yang dimiliki Kementerian Parekraf menunjukkan angka kunjungan melampaui target yang telah ditentukan.
“Ini menjadi bagian daripada pencapaian angka di atas pandemi. Untuk pertama tahun 2023 tercapai terobosan. Sehingga kunjungan mancanegara juga ke angka yang diluar prediksi batas atas, di angka hampir 12 juta,” jelasnya.
Sandiaga juga mengingatkan agar Kota Solo terus menggelar acara berstandar internasional secara serius. Dengan demikian, jadwal penerbangan internasional bisa dibuka kembali. Ia berharap penurunan status Bandara Adi Soemarmo Solo tidak mempengaruhi angka kunjungan wisata ke Kota Bengawan..
“Itu kan terjadi di beberapa bandara. Tapi disampaikan menteri pariwisata, kita harus optimis perbanyak event internasional. Perbanyak event pariwisata,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Keputusan Menteri Perhubungan No 31/2024 (KM 31/2024) yang mengatur Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menjadi bandara internasional. Sejak 2 April 2024, Bandara Adi Soemarmo Solo, kini turun kelas menjadi bandara domestik.