apakabar.co.id, JAKARTA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan GM Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan Direktur Utama Pertamina di Jakarta.
Hal tersebut dilakukan karena bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax langka di Balikpapan sejak Sabtu (18/5). Kondisi itu memicu antrean panjang di hampir seluruh SPBU.
Bahkan harga eceran pun melambung hingga Rp30 ribu per liter di tingkat pengecer.
Warga pun resah, sementara pemerintah dan Pertamina saling memastikan tengah bergerak cepat.
“Kami sudah atensi ke GM Patra Niaga dan menghubungi Dirut Pertamina di Jakarta,” ujarnya, Rabu (21/5).
Menurut Seno, Pertamina juga sudah bertindak. Meski antrean mulai mereda, ia menekankan pentingnya perencanaan distribusi agar krisis serupa tak terulang.
Ia mengingatkan, Kaltim adalah daerah penghasil migas dengan kilang terbesar di Indonesia.
“Pemerintah mendesak jaminan ketersediaan BBM subsidi di seluruh Kaltim,” tegasnya.
Lalu, apa penyebab utama kelangkaan ini? Peningkatan konsumsi atau distribusi terganggu?
“Alasannya distribusi yang macet,” kata Seno.
Kelangkaan BBM menghantam Balikpapan sejak Sabtu lalu. Antrean panjang terjadi di hampir semua SPBU. Harga eceran Pertamax bahkan tembus Rp30 ribu per liter di pengecer.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, menjelaskan bahwa pasokan tambahan dari terminal Samarinda sudah dikirim ke SPBU Balikpapan.
Menurut Edi, lonjakan konsumsi dalam beberapa hari terakhir turut memicu krisis ini.
“Pertamina terus memperkuat distribusi, termasuk suplai dari terminal terdekat. Stok mencukupi dan distribusi kami jaga tetap lancar,” ujarnya, Rabu (21/5).
Jeritan warga Balikpapan akhirnya terdengar hingga Senayan. Anggota Komisi VII DPR RI, Syafruddin, langsung menegur Dirut Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.
“Tolong beri atensi khusus dan segera turun tangan. Ini bikin gaduh! Antrean mengular di semua SPBU,” tegas Syafruddin, Selasa (20/5).
Ega pun merespons cepat. “Baik pak, menjadi atensi kami,” katanya.
Ia mengeklaim pasokan Pertamax sudah kembali disalurkan sejak pukul 10.00 Wita pagi, kemarin.
“Penyaluran sudah normal dan sedang dalam proses pemulihan. Kami maksimalkan distribusi agar segera pulih. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga menyoroti krisis ini. Ia berencana turun langsung ke lapangan. “Ini sangat memprihatinkan,” ujar politikus Golkar itu.