apakabar.co.id, JAKARTA – Sebanyak 18 orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terjangan bencana banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Bali.
Total jumlah tersebut rinciannya di antaranya Kota Denpasar 12, Kabupaten Gianyar 3, Kabupaten Jembrana 2 dan Kabupaten Badung 1 orang.
“Di luar korban dari seluruh di Bali itu, masih ada dua korban lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya di Denpasar seperti dilansir Antara, Jumat (12/9).
Baca juga: Direndam Banjir, Pemkot Denpasar Belum Keluarkan Status Bencana
Dari rangkuman BPBD Bali, hingga hari ketiga pagi terhitung sejak banjir besar melanda Bali, terutama Denpasar, Badung, Gianyar, dan Buleleng, pada Rabu (10/9) dini hari, kejadian yang tercatat adalah banjir 163 titik, tanah longsor 64 titik, pohon tumbang 35 titik, jembatan putus dua titik, jalan rusak tiga titik, dan tembok jebol 21 titik.
Adapun bencana banjir tersebar paling banyak di ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar dengan 81 titik, disusul 15 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Badung, 28 titik di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Kabupaten Jembrana, dan empat titik di Kabupaten Karangasem.
Kemudian tanah longsor yang terjadi paling banyak di Tabanan dengan 43 titik, pohon tumbang paling banyak di Tabanan 17 titik, jalan rusak di Bangli dua titik, dan tembok jebol paling banyak di Karangasem 11 titik.
Dari data laporan sementara ini Agung Teja memperkirakan kerugian atas kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp28.915.360.000.
“Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25.537.360.000, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292.000.000,” ucapnya.
Baca juga: Menteri Hanif Ungkap Penyebab Banjir Puncak: Ekosistem Hulu Rusak
Selanjutnya di Tabanan ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp3.086.000.000, Karangasem enam bangunan rusak dengan nilai kerusakan masih dalam proses penghitungan, dan Gianyar ada bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang masih dalam proses penghitungan.
Selama tiga hari terakhir, lanjutnya, pemerintah juga membentuk posko-posko pengungsian yang berangsur berkurang pengungsinya karena kondisi yang membaik.
Adapun posko pengungsian hingga saat ini ada di Denpasar dengan 186 pengungsi tersebar di enam pos dan di Jembrana 250 pengungsi tersebar di dua pos.