apakabar.co.id, SOLO – Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X kerap disapa Gusti Bhre melakukan blusukan di Pasar Depok, Solo, Rabu (10/7). Di Pasar Depok, Gusti Bhre diajak oleh Ketua Paguyuban Bolo Pasar berkeliling melihat-lihat kondisi pasar.
Kepada awak media, Gusti Bhre menyebut kegiatannya itu sebagai upaya untuk menjalin silahturahmi di bulan Sura. Ia ingin menyerap aspirasi dari pada pedagang yang ditemuinya.
“Kami lanjutkan silaturahmi selama bulan Sura ini sambil menyapa dan melihat kegiatan warga di sekitar Depok. Seneng ketemu dengan teman-teman di sini, bisa dengar cerita dari para pedagang,” ungkapnya usai blusukan.
Pada kesempatan itu, Gusti Bhrepun membantah kegiatan blusukannya yang kian intens akhir-akhir ini sebagai bentuk persiapan menjelang Pilkada Solo. Menurutnya, publik berhak untuk menilai sesuka mereka, namun blusukan yang dilakukan murni untuk menjalin silahturahmi dengan masyarakat.
“Nggak ini hanya silaturahmi saja seperti biasa,” katanya.
Disinggung soal namanya yang menempati urutan teratas dalam survei bakal calon Wali Kota Solo versi Jejaring Analiytics, Research and Communication Consulting (JARCOMM), Gusti Bhre mengapresiasi hal tersebut. Ia pun menghaturkan rasa terima kasih.
“Terima kasih saya sangat apresiasi juga. Dari saya pokoknya terima kasih, bahwa ya ada dukungan. Ada kesenangan terhadap kami dari berita tersebut, terima kasih pokoknya,” jelas Mangkunegara X.
Disinggung soal pertemuannya dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno beberapa waktu lalu, Gusti Bhre mengaku sempat berkomunikasi pada peringatan malam 1 Sura lalu.
“Kemarin pas Sura beliau hadir, sempat bicara sedikit. Terima kasih beliau menyempatkan waktu untuk bertemu dan diskusi,” ucapnya.
Mengenai isi pembicaraan, Gusti Bhre tidak menyampaikan secara detail. Ia justru menjelaskan untuk tetap fokus pada tugasnya saat ini sebagai penguasa Pura Mangkunegaran.
“Sementara kami fokus di kegiatan Mangkunegaran dulu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bala Pasar Tradisional Kota Surakarta Suwarjo mengungkapkan sikap para pedagang. Menurutnya, para pedagang sangat senang bisa bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan Mangkunegara X.
“Pasar tradisional ini berdiri bersamaan dengan Mangkunegaran, karena tanah ini dulu miliki Mangkunegaran, sama dengan Balekambang. Dengan Kanjeng Gusti ke sini, kan tahu betul tanahnya dimanfaatkan masyarakat,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Suwarjo sempat menyampaikan terkait penggunaan pasar lantai dua yang kurang optimal. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu keprihatinan para pedagang.
“Menindaklanjuti pasar di lantai atas, pedagang kurang maksimal cari rejeki di lantai dua. Kami minta petunjuk saja. Beliau kan Mangkunegara X. Ada kaitannya Pasar Depok tanah Mangkunegara,” paparnya.
Khusus terkait Pilkada Solo, Suwarjo tidak menampik jika para pedagang menghendaki agar Gusti Bhre bersedia maju menjadi salah satu kandidat. Hal itu sebagai bentuk kecintaan para pedagang terhadap sosok yang dianggap bisa mengayomi.
“Kami menghendaki Gusti Bhre dilamar masyarakat, bukan mencalonkan. Bukan hanya Pasar Depok tapi seluruh pasar tradisional di Solo. Ada wadahnya, Papat Suta, Bala Pasar,” tandasnya