apakabar.co.id, JAKARTA – Di tengah perburuan KPK, Sahbirin Noor tiba-tiba muncul. Paman Birin memimpin apel pagi di kegubernuran Kalimantan Selatan, Senin (11/11).
Tangis harus mewarnai kemunculan Paman. Sejak sebulan belakangan ia tak lagi muncul setelah menjadi tersangka KPK.
“Kenapa Paman kurus banar [banget],” seorang pegawai sambil menangis melihat penampilan Paman.
Selepas memimpin apel, Paman Birin dikabarkan langsung pergi berobat. Esok, sidang praperadilanya bakal diputuskan.
Kepada para pegawai, Paman menegaskan dirinya masih di Kalimantan Selatan.
“Saya hari ini senang sekali melihat wajah-wajah Anda semua. Alhamdulilah, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan keselamatan kepada kita semua dan Banua kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” sambutan Paman.
Dalam doanya, Paman berharap Kalsel menjadi lebih baik. Ia lantas meminta semua pegawai tetap bekerja dengan semangat.
“Sukseskan ketahanan pangan serta selalu menjalin sinergitas dengan kabupaten kota se-Kalsel,” sambungnya, dikutip dari web humas Pemprov Kalsel, wasaka.kalselprov.go.id.
“Dapat disampaikan di kesempatan paling berharga ini, saya ada,” sambung politikus Golkar ini.
Paman kemudian menutup apel dengan doa. Ia kemudian menyalami satu-persatu pegawai seraya berpamitan.
Sampai berita ini tayang, KPK belum merespons kemunculan Paman. Juru bicara KPK Tessa Mahardika tak membalas.
Sebelumnya, KPK meminta Paman Birin bersikap ksatria muncul dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Rakyatnya menunggu, menanti, yang sudah memberikan suara [memilih],” kata Tessa, kemarin.
Pengacara Birin, Soesilo ikut terkejut. “Saya belum komunikasi dengan pak gubernur,” jelas Soesilo.
Namun ia optimis. Kemunculan ini sebagai tanda menangnya praperadilan.
“Hingga putusan Selasa, kami menunggu saja, prediksi saya ya dikabulkan,” sambung Soesilo menyinggung praperadilan Birin.
Jangan hilang momen
KPK diminta gerak cepat merespons kemunculan Paman. Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo berharap momen tak lagi hilang.
“Saya pikir KPK harus berani untuk mengirim tim penyidiknya segera menangkap Gubernur Kalsel karena keberadaannya sudah terdeteksi & dilihat khalayak banyak,” jelasnya.
KPK sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Birin. Jika kembali lepas, marwah KPK yang dipertaruhkan.
“Kalau tidak kepercayaan kepada KPK akan kembali turun,” sambung eks ketua wadah pegawai KPK ini.
Tak perlu menunggu hasil praperadilan untuk menangkap Birin.
“Ini konteks berbeda, apapun hasil praperadilan. Yang sekarang urgen adalah penangkapan,” jelas Yudi.
Paman Birin terjerat suap megaproyek 3 fasilitas olahraga di Kalimantan Selatan. Yakni proyek kolam renang, lapangan sepakbola, dan gedung samsat.
Dari ragam proyek yang bernilai total Rp54 miliar, Birin diduga mendapat fee masing-masing 5 persen.
Terendusnya peran Paman setelah KPK melakukan OTT di Kalimantan Selatan, awal Oktober. 17 orang dijaring.
Enam dari tujuh tersangka langsung ditahan KPK. Yakni Kepala Dinas PUPR Kalsel Ahmad Solhan, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel Yulianti Erlynah, Bendahara Rumah Tahfidz Darussalam Ahmad, dan Plt. Kabag Rumah Tangga Gubernur Kalsel Agustya Febry Andrean.
Sejak itu, Paman menghilang. Yang justru muncul adalah gugatannya di Pengadilan Jakarta Selatan, 10 Oktober.