Ide Logis Tamliha Tangani ‘Anomali’ Kekayaan Air Banjar

Calon Bupati Banjar Syaifullah Tamliha (kiri) dan wakilnya; Habib Ahmad Bahasyim. Foto: apakabar.co.id

apakabar.co.id, BANJAR – Syaifullah Tamliha punya ide logis untuk Kabupaten Banjar. Salah satunya memaksimalkan sumber daya air di bumi Serambi Mekkah.

Menengok data Pemprov Kalsel, Kabupaten Banjar punya wilayah hutan dan perairan yang tak sedikit. 252.024 hektare.

Meliputi Sungai Martapura, Riam Kanan, Riam Kiwa hingga sungai-sungai kecil lainnya. Ini belum termasuk wilayah pesisir.

“Sumber air di Kabupaten Banjar ini berlimpah, harus dimanfaatkan,” kata Tamliha, Rabu (2/10).

Maka terdengar masuk akal ketika Tamliha menggagas soal pengelolaan air. Mulai dari merealisasikan Bendungan Riam Kiwa, hingga membangun instalasi air bersih.

Apalagi selama ini terjadi anomali. Kabupaten Banjar yang punya stok air berlimpah justru menyulitkan warganya. Banjir jika musim hujan, kering saat kemarau. Aneh.

Kedua anomali itu jelas membuat warga merugi. Bagi petani dan penambak ikan, ini ancaman nyata tiap tahun. Penghambat geliat ekonomi.

Belum lagi urusan krisis air bersih. Jaringan PDAM tak sampai ke rumah warga. Sebut saja di Kecamatan Aluh-Aluh dan Tatah Makmur. Bahkan hingga kini ada desa tak tersentuh leding.

Padahal Kabupaten Banjar punya PTAM Intan Banjar. Perusahaan daerah yang mencatat pendapatan tak sedikit. Rp104,5 miliar pada 2023 lalu.

“Masalahnya ada di sistem pengelolaan air. Karena itu saya akan merealisasikan Bendungan Riam Kiwa,” ucap sarjana manajemen sumber daya perairan itu.

Bagi Tamliha, bendungan itu adalah solusi. Jawaban anomali yang tiap tahun dialami masyarakat Banjar. Banjir, kekeringan hingga krisis air.

Bendungan Rian Kiwa bisa mengontrol debit air agar tak meluap. Juga berfungsi mengendalikan pengairan untuk sawah.

Lebih maju lagi, jadi sumber energi listrik. Bisa menghasilkan tenaga hingga 6 mega watt. Cukup untuk menerangi seluruh wilayah Kabupaten Banjar.

Kembali pada pengelolaan air. Intinya Tamliha ogah sumber daya ini tersia-siakan. Tak terkelola dengan baik, sampai-sampai menyusahkan warga.

“Tidak boleh ada rakyat yang menderita tidak punya air bersih,” tegas calon Bupati Banjar itu.

45 kali dilihat, 45 kunjungan hari ini
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *