apakabar.co.id, JAKARTA – Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro menyampaikan rasa belasungkawa atas tragedi kecelakaan laut yang menewaskan 3 (tiga) siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto di Yogyakarta.
“Kunjungan ini bentuk empati dan kepedulian Pemkot Mojokerto terhadap para keluarga korban,” ujar Ali saat mengunjungi salah satu rumah korban di Kota Mojokerto, Rabu (28/1).
Pada kesempatan itu, Ali Kuncoro memberikan santunan sebagai bentuk dukungan moral dari Pemerintah Kota Mojokerto.
“Pemkot turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” katanya.
Pemerintah Kota Mojokerto bergerak cepat pasca-insiden terjadi. Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Mojokerto langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mendampingi korban serta mengawal kepulangan jenazah hingga ke rumah duka.
Sebagai upaya preventif, Ali Kuncoro memastikan Pemkot Mojokerto akan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan outing class di seluruh sekolah di Mojokerto. Nantinya, kegiatan yang diizinkan hanya yang sifatnya edukatif, seperti kunjungan ke museum atau perpustakaan.
“Kami akan evaluasi kegiatan outing. Nantinya hanya outing class yang bersifat edukasi, seperti ke museum atau perpustakaan, yang diizinkan. Untuk kegiatan ke tempat wisata tidak akan diperbolehkan,” tegasnya.
Ali Kuncoro telah menginstruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mojokerto, agar menggelar doa bersama dan tahlil sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para korban. Kegiatan tersebut digelar saat sekolah kembali dimulai.
“Kejadian ini jadi pembelajaran penting bagi kita semua. Ke depan, Pemkot Mojokerto akan mengambil langkah-langkah preventif sehingga hal serupa tidak terjadi lagi,”ucapnya.
Peristiwa kecelakaan laut telah menimpa rombongan outing class siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto. Saat itu rombongan mendatangi Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, pada Selasa (28/1) pagi.
Dari total 257 siswa yang ikut bersama rombongan, 13 siswa diketahui terseret gelombang laut selatan.
Akibat insiden tersebut, sebanyak 9 siswa berhasil diselamatkan. Adapun 3 (tiga) siswa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan 1 siswa masih dalam pencarian.
Untuk mencari korban, Pemerintah Kota Mojokerto terus berkoordinasi dengan tim SAR setempat. Pemkot juga memastikan proses pencarian dan penanganan korban berjalan maksimal.