apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastian saat ini belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia.
Untuk itu pemerintah mengimbau publik agar tetap waspada, tidak panik dan melakukan langkah-langkah preventif menghadapi virus kini tengah merebak di China.
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/1), menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, marak pemberitaan tentang HMPV di China. Diketahui, virus tersebut telah menyebar secara luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di China bagian utara.
Selain menjadi perhatian global akhir-akhir ini, Widyawati mengingatkan tentang pentingnya langkah pencegahan (preventif). Mulai dari menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, hingga menggunakan masker di tempat umum akan membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.
Pemerintah, kata Widyawati, terus memantau perkembangan wabah HMPV di China dan di negara-negara lain. Dan sebagai langkah antisipasi telah dilakukan peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara.
“Termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi para pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI),” jelasnya.
Selain itu, menurut Widyawati, Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait akan memastikan langkah-langkah preventif yang efektif.
“Upaya itu dilakukan agar virus HMPV tidak masuk ke Indonesia,” terangnya.
Menurut Widyawati, virus HMPV akan menyebabkan infeksi di saluran pernapasan. Gejala mirip flu biasa, disertai batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus HMPV akan menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Virus ini, biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, namun berisiko lebih tinggi terhadap anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
“Termasuk mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung,” jelasnya.
Lebih jauh, Widyawati mengungkapkan, hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Kendati demikian, Widyawati menilai perawatan suportif, seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat yang cukup, akan efektif untuk membantu meringankan gejala.
Kemenkes juga mengajak masyarakat agar tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan virus ini. Pemerintah, ujar Widyawati, turut menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan.
“Termasuk segera konsultasikan ke layanan fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan,” tandasnya.