apakabar.co.id, PENAJAM PASER UTARA- Permintaan kamar kos dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melonjak drastis akibat pembangunan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia. Harga sewa pun ikut meroket.
Pantauan pada Minggu (4/8), hampir seluruh kos-kosan dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku sudah penuh, mayoritas ditempati oleh pekerja proyek infrastruktur Kota Nusantara dari luar daerah.
Permintaan yang tinggi dan terbatasnya ketersediaan kamar menyebabkan tarif sewa indekos dan rumah kontrakan naik signifikan. “Sejak ada pembangunan Kota Nusantara banyak yang cari rumah kontrakan,” ungkap Rusli, warga Kelurahan Sepaku yang menyewakan rumahnya, dikutip dari Antara.
Rusli menyewakan rumahnya dengan tarif Rp75 juta per tahun. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa harga sewa rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku kini berkisar antara Rp50 juta hingga Rp125 juta per tahun. “Harga sewa rumah kontrakan terus naik sejak ada pembangunan Kota Nusantara, sebelumnya hanya sekitar Rp5 juta sampai Rp15 juta per tahun,” tambahnya.
Nuril, warga Desa Bukit Raya, juga menyewakan rumahnya dengan tarif Rp85 juta per tahun. Ia menyatakan, “Rata-rata rumah warga di Kecamatan Sepaku berbahan kayu dan bergaya panggung. Kalau rumah beton dan bagus, tarif bisa lebih dari Rp125 juta per tahun. Rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara,” katanya.
Parini, warga Desa Bumi Harapan yang memiliki kos-kosan, menyebutkan tarif sewa kamar kos kini mencapai Rp3,5 juta hingga Rp6 juta per bulan. “Sebelumnya tarif kamar kos hanya Rp500 ribu sampai Rp1 juta, karena semakin banyak yang cari kos-kosan, harga sewa ikut naik,” kata Parini.
Awang, warga Desa Sukaraja yang juga pemilik kos-kosan, menjelaskan bahwa sejak banyak pekerja proyek pembangunan Kota Nusantara berdatangan, kamar kos selalu penuh. “Setiap hari ada yang mencari kamar kos,” tandasnya.