apakabar.co.id, JAKARTA – Sengketa pemilu legislatif di daerah pemilihan Kalsel 1 dan 2 telah berakhir. MK menolak membatalkan kemenangan PAN.
“Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya,” ucap Hakim Konstitusi Suhartoyo saat membacakan hasil putusan Senin (10/6).
Hakim menilai permohonan PDI-Perjuangan dan Demokrat tak memiliki alas hukum. Mahkamah menilai bukti yang ada tak menunjang. Dan seharusnya sengketa hasil sudah selesai di tingkat penghitungan daerah.
PDI-Perjuangan jelas kecewa. Begitu juga dengan Demokrat. Namun begitu keputusan MK sudah final dan mengikat. Suka tak suka mereka harus menerima. Lantas bagaimana respons PAN?
Faisal Hariyadi Sekretaris DPW PAN mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan. “Bahwa pembangunan Kalsel ke depan menjadi kepentingan utama di atas yang lainnya,” jelas Faisal kepada apakabar.co.id.
PAN mendapat jatah tiga kursi dari daerah pemilihan Kalsel. Ada nama petahana Pangeran Khairul Saleh. Dan duo pendatang baru Sudian Noor dan Endang Agustina.
Faisal berharap anggota DPR RI asal Kalimantan Selatan yang terpilih dari PAN dapat membawa aspirasi masyarakat Kalsel sebaik mungkin di tingkat nasional.
“PAN berkomitmen memperjuangkan kucuran APBN yang lebih banyak dari sebelumnya ke Kalsel. Ini penting untuk meningkatkan perekonomian dan kemajuan Banua kita,” jelasnya.
Wakil Ketua DPW PAN Kalsel Afrizaldi menambahkan. Bahwa partainya tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDI-Perjuangan dan Demokrat di Pilgub Kalsel nanti.
“Dalam politik tidak ada yang kaku, segala kemungkinan bisa terjadi. Semakin banyak yang bergabung di koalisi tentu akan menambah kekuatan. Niat kita sama, yaitu membangun Banua,” jelas Afrizal. Sekedar diketahui Cagub dari PAN Muhidin sudah mendaftar di Partai Demokrat. Mantan wali kota Banjarmasin itu adalah calon petahana saat ini.
