Simbol PKI Muncul Jadi Alat Peraga, Unmul Buka Suara

Simbol PKI Muncul Jadi Alat Peraga, Unmul Buka Suara

Lukisan berlambang PKI ditemukan tim Polresta Samarinda bersamaan dengan penyitaan barang bukti bom molotov untuk aksi demonstrasi. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Benda berbentuk lukisan berlambang Partai Komunis Indonesia (PKI) ditemukan di lingkungan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Prof Moh Bahzar menerangkan benda tersebut merupakan alat peraga yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran akademik di lingkungan Kampus 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul.

“Ini terkait dengan gerakan ideologi terlarang, melainkan hanya untuk peraga pembelajaran tentang sejarah demokrasi Indonesia,” katanya di Samarinda seperti dilansir Antara, Selasa (2/9).

Baca juga: Pejabat ‘Flexing’ Dinilai Lupa Kepekaan Sosial

Bahzar menerangkan lukisan tersebut digunakan sebagai materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah.

“Itu murni untuk pembelajaran sejarah. Mahasiswa sedang mempelajari konstelasi politik pada era Presiden Soekarno, di mana saat itu terdapat beberapa partai besar, termasuk PKI,” katanya.

Menurutnya pihak rektorat telah memanggil program studi terkait untuk meminta keterangan. Hasilnya mengonfirmasi bahwa gambar tersebut dibuat sebagai visualisasi untuk memudahkan pemahaman mahasiswa mengenai sejarah perpolitikan Indonesia, di mana berbagai lambang partai politik pada masa itu ditampilkan sebagai bagian dari materi studi.

Pihaknya menjamin temuan tersebut tidak memiliki kaitan apa pun dengan penyebaran paham komunisme atau aktivitas terorisme di dalam lingkungan akademik.

Baca juga: Konfederasi Serikat Buruh Nilai Aksi Massa Disusupi Penumpang Gelap

Ia menegaskan bahwa mempelajari sejarah menuntut mahasiswa untuk mengetahui berbagai peristiwa masa lalu secara objektif, termasuk mengenai partai-partai politik yang pernah ada di Indonesia.

“Pihak kampus menjamin ini tidak ada hubungannya dengan gerakan terlarang. Ini murni konteks akademik, karena mahasiswa sejarah harus belajar tentang apa saja yang terjadi di masa lalu, dari era Orde Lama hingga Reformasi,” tegasnya.

Sebelumnya, lukisan berlambang PKI tersebut ditemukan dan disita oleh pihak kepolisian saat melakukan penggerebekan di salah satu gedung di Kampus FKIP Unmul. Penemuan itu terjadi bersamaan dengan penyitaan 27 bom molotov pada malam hari sebelum aksi demonstrasi yang dijadwalkan pada 1 September 2025.

13 kali dilihat, 13 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *