Situs PeduliLindungi Diretas, Keamanan Siber Pemerintah Dipertanyakan

Petugas tunjukkan aplikasi peduli lindungi. Dok. Kementerian Kominfo.

apakabar.co.id, JAKARTA – Situs resmi PeduliLindungi, layanan milik pemerintah yang sebelumnya digunakan untuk pelacakan dan penanganan pandemi Covid-19, diduga mengalami peretasan serius. Para pengguna yang mencoba mengakses situs tersebut pada Senin (19/5) justru diarahkan ke situs mencurigakan yang menampilkan konten perjudian online.

Kejadian ini pertama kali terpantau sekitar pukul 12.45 WIB. Saat itu, pengguna yang membuka laman utama pedulilindungi.id secara otomatis dialihkan ke situs dengan domain albertgagas. Situs ini menampilkan berbagai iklan dan promosi perjudian daring, yang tentu saja sangat tidak sesuai dengan fungsi asli PeduliLindungi.

Tak hanya halaman utama, sejumlah sublaman penting seperti cekmandiri.pedulilindungi.id dan pedulilindungi.com/login juga mengalami hal yang sama. Hingga berita ini ditulis pukul 13.30 WIB, halaman-halaman tersebut masih belum kembali normal dan tetap menampilkan konten dari situs judi.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan maupun instansi pemerintah lainnya terkait kejadian ini. Kondisi ini membuat masyarakat semakin khawatir terhadap keamanan data dan sistem digital pemerintah.

Reaksi keras pun muncul di media sosial. Banyak warganet menyuarakan keprihatinan dan mempertanyakan respons pemerintah dalam mengatasi kasus ini. Mereka juga menyoroti lemahnya sistem pengamanan siber di berbagai situs milik negara, terutama yang menyangkut data pribadi dan layanan publik.

Sementara itu, pakar keamanan siber menilai bahwa insiden ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan perbaikan dan pemantauan berkala pada sistem keamanan digital pemerintah. Menurut mereka, tanpa pembaruan rutin dan pengawasan ketat, serangan siber seperti ini bisa kembali terjadi dan merusak kepercayaan publik.

Peretasan terhadap situs PeduliLindungi menjadi peringatan keras bahwa perlindungan dunia maya tidak bisa dianggap remeh. Situs yang dulu menjadi garda depan dalam penanganan pandemi kini justru menjadi pintu masuk bagi konten yang merusak, seperti judi online.

Saat ini, belum diketahui siapa pelaku di balik serangan ini. Pihak media masih berusaha menghubungi otoritas terkait untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

Kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih serius membenahi keamanan digital, terutama pada situs-situs layanan publik yang menyimpan data sensitif masyarakat. Jika tidak, kepercayaan publik bisa semakin luntur, dan risiko yang lebih besar mungkin saja terjadi di masa depan.

636 kali dilihat, 638 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *