apakabar.co.id, SOLO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora mencabut dukungannya dari pasangan calon wali kota dan calon wakil walikota Solo Respati Ardi dan Astrid Widayani, Selasa (22/10).
Pencabutan dukungan ini berdasarkan hasil musyawarah internal DPD Partai Gelora Surakarta.
Ketua DPD Gelora Solo, Sumarno saat dikonfirmasi membenarkan adanya pencabutan dukungan tersebut dari pasangan calon Walikota dan calon wakil walikota Solo nomor urut 2 Respati Ardi dan Astrid Widayani.
“Memang benar mencabut dukungan dari Respati-Astrid. Kami sudah berkomunikasi dari awal pencalonan sampai hari ini tidak ada komitmen sedikitpun tidak ada omongan-omongan,” kata Sumarno di Warung Countryside, Klodran Indah, Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari.
Menurutnya, dukungan Partai Gelora tidak ditanggapi cukup serius dan dinilai hanya sebagai pengembara di kubu Respati Ardi dan Astrid Widayani.
“Pas ada acara kita diundang, tapi selain itu kita tidak, yang jelas bahwa kami punya prinsip, punya harga diri bahwa tidak ada komitmen, komunikasi sangat buruk dengan tim pemenangan paslon,” lanjutnya.
Sumarno menambahkan bahwa pihaknya sudah berfikir berhari-hari melakukan diskusi. Kemudian ternyata itulah jalan yang terbaik.
“Jadi kami tidak ingin merepotkan siapapun, kalau tidak diperlukan kami mundur. Itu sebenarnya sudah waktu kami ketemu di Sunan Hotel, saya sudah mengatakan seperti itu. Katanya oke siap-siap ternyata sampai hari ini tidak ada kata-kata sedikitpun. Saya juga sudah menghubungi ada 4 orang ketua sekjen dan juga kedua tim mba Astrid dan mas Respati,” katanya.
“Bahwa memang kami tidak dihargai, bahwa Gelora sulit berkoordinasi dengan pasangan calon. Walaupun Gelora bukan partai parlemen tapi tidak diperankan aktif. Jelas yang sangat menohok bagi kami tidak ada komitmen dari tim tersebut, kita telpon 2 hari baru dijawab. Itu mungkin karena kami partai kecil dan tidak menguntungkan tapi saya siap gakpapa,” sambungnya.
Meski demikian untuk langkah ke depan sendiri Partai Gelora masih akan berdiam diri terlebih dahulu dan tidak akan mengajukan ke partai.
Jikapun ada yang mengajukan tawaran, Partai Gelora akan melihat terlebih dahulu seperti apa komitmennya.
“Tapi tetap semua partai adalah teman tidak ada musuh. Ini adalah pesta demokrasi jadi kita harus saling menghargai satu sama lain,” tandasnya.