Tata Kelola Air Berkelanjutan, Menko Marves: Itu Komitmen Pemerintah

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) menyampaikan keterangan didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) dan Kepala BMKG Dwikorita Trikarnawati (kanan) usai rapat koordinasi panitia nasional penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). Rakor tersebut dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan WWF pada 18-25 Mei 2024 mendatang. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Ketua Dewan Sumber Daya Nasional Luhut Binsar Panjaitan berkomitmen segera mewujudkan tata kelola air yang terpadu dan berkelanjutan.

Dalam keterangannya di Jakarta Rabu (1/5), Menko Luhut menjelaskan tugas dan fungsi yang harus terus ditingkatkan di masa depan. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak sangat diperlukan demi terus menjaga keberlangsungan sumber daya air di Indonesia.

“Hal tersebut karena tantangan maupun permasalahan sumber daya air dunia juga semakin kompleks,” urainya, Rabu (1/5).

Banyak hal yang menjadi pemicu sehingga persoalan air menjadi perhatian dunia. Ia membeberkan contoh perubahan iklim yang dampaknya semakin terasa dan terus meluas. Kemudian meningkatnya konflik kepentingan akibat semakin berkurangnya ketersediaan air yang dapat diakses baik secara kuantitas maupun kualitas.

“Maka keberlanjutan sumber daya air menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah namun unsur non-pemerintah juga harus saling bersinergi, berkolaborasi dan bekerja sama demi keberlangsungan sumber daya air di Indonesia,” ujar Luhut.

Untuk itu, Menko Luhut secara khusus meminta jajarannya yang tergabung di Dewan Sumber Daya Air Nasional untuk terlibat memberikan solusi konkret di gelaran World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.

“Hal ini agar forum dapat menghasilkan solusi untuk menjawab tantangan-tantangan di bidang air. Saya harap Dewan Sumber Daya Air Nasional dapat ikut berpartisipasi khususnya dalam memberikan masukan-masukan yang konkret, inovatif, dan implementatif,” tegasnya.

Sebagai informasi Dewan Sumber Daya Air Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2024.

Dalam World Water Forum ke-10, Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia itu. Keempat misi tersebut, yakni kehadiran jaringan terpusat di kawasan Asia Pasifik yang khusus ditujukan pada isu ketahanan air, perubahan iklim, dan penelitian lingkungan.

Selanjutnya, menciptakan hubungan dengan institusi, akademisi, organisasi penelitian, serta lembaga internasional lainnya. Ketiga, kehadiran konsorsium yang berfokus pada pusat data.

Terakhir, mengoordinasikan serta mengimplementasikan berbagai upaya multipihak untuk menciptakan sebuah deklarasi atau inisiatif terkait permasalahan air dunia. Selain itu, pemerintah juga mendorong penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10 untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air.

2,595 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *