Wakil Gibran, Teguh Prakosa Daftar jadi Bakal Calon Wali Kota Solo Usung Program Penurunan Stunting

Wakil Wali kota Solo Teguh Prakosa mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui PDI Perjuangan, Sabtu, (18/05). Foro: apakabar.co.id/ Fernando Fitusia

apakabar.co.id, SOLO – Wakil Wali kota Solo Teguh Prakosa mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui PDI Perjuangan, Sabtu, (18/05). Pendaftaran dilakukan di Kantor DPC PDIP sementara yang terletak di Pucang Sawit, Kota Solo.

Kedatangan Teguh diterima secara langsung oleh anggota tim penjaringan bakal cawali-cawawali PDIP, Budi Prasetyo. Pada kesempatan itu, Teguh Prakosa menjelaskan alasannya mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo adalah atas kehendak seluruh jajaran kader partai dan dewan pimpinan cabang PDI Perjuangan.

“Kita melihat wali kota kita sudah mendapat tempat yang baru. Kemudian sesuai dengan harapan seluruh kader partai. Aspirasinya temen-temen untuk mendorong saya yang hari ini untuk menjadi bakal calon wali kota,” paparnya.

Soal program yang akan diusung untuk menjadi Wali Kota Solo, Teguh menegaskan tidak akan berfokus pada pembangunan fisik. Dirinya lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat.

“Secara fisik bangunan sudah merubah tatanan yang ada di Kota Solo termasuk 17 titik. Sementara dalam perjalanannya perlu kita semua dan masukan seluruh masyarakat dan kader partai bahwa dampak pembangunan harusnya pada kesejahteraan dari pembangunan,” terangnya.

Dan berhubung di Kota Solo fenomena stunting masih ada, Teguh akan mencoba menyelesaikan hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Karena itu, persoalan stunting menjadi salah satu program andalan yang digadangnya untuk maju ke pilkada serentak.

“Termasuk penurunan stunting dan rumah tidak layak huni,” imbuhnya.

Sejauh ini, data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, pada 2023 mencatat ada 923 anak (4,2 %) mengalami stunting atau tengkes. Angka itu didapat dari Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) yang dihimpun dari seluruh puskesmas di Kota Solo.

“Kalau kita melihat risiko stunting ini hampir 5.000-an. Sementara bagian yang diterima dari dana UEA hanya 3.5 miliar itu, hanya cukup untuk 900 anak sasaran.
Nah jadi hanya seperlima, hampir seperenam. Maka ke depan kita ini komitmen temen yang di legislatif akan komitmen bahwa dampak pembangunan mesti disertai,” jelasnya.

Selama ini, menurut Teguh, penuntasan angka stunting belum signifikan. Hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor, selain anggaran.

Tidak hanya berkutat di stunting, Teguh juga berupaya fokus pada penguatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, intervensi terhadap ekonomi lemah warga perlu dilakukan.

“Harusnya naik kelas termasuk rumah yang kumuh seperti Program 3 WMP dari Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo itu yang harus kita perkuat. Endingnya merebut atau mencari kemaslahatan masyarakat Surakarta,” terangnya.

Sementara itu, Honda Hendarto yang mewakili kelima struktural pengurus anak cabang PDIP di Solo menilai pencalonan Teguh Prakosa layak untuk didukung. Saat tiba di DPC untuk mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali kota Solo yang telah ditandatangani Teguh, ia berharap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bersedia memberi restu.

“Harapan kami bapak Teguh diijabahi tuhan untuk besuknya mendapatkan rekomendasi dari ketum PDIP Megawati Soekarnoputri,” kata Honda.

 

 

923 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *