apakabar.co.id. JAKARTA – Bos batu bara asal Batulicin, Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam baru saja membeli pesawat Boeing Business Jet (BBJ) Max 7 seharga sekitar USD 100 juta atau setara Rp1,56 triliun.
Jet bisnis dengan banderol triliunan rupiah itu sepadan dengan spesifikasinya yang menawarkan kecanggihan dan kemewahan.
Melansir Aerocorner, Kamis (29/2), pesawat jet Max 7 yang dibeli Haji Isam itu diperkenalkan perdana dalam pameran udara di Farnborough, Inggris pada Juli 2016.
Pesawat BBJ Max generasi terbaru ini menawarkan jangkauan, kenyamanan, dan ruang yang lebih luas kepada pelanggan dibandingkan jet bisnis mana pun di kelasnya.
Diberi nama Max 7 karena memiliki kombinasi optimal antara ukuran, kinerja, efisiensi, dan kenyamanan.
BBJ Max 7 sanggup terbang sejauh 12.964 km dan interior yang dipersonalisasi untuk menyesuaikan preferensi dan kebutuhan pelanggan.
Baca juga: Mitsubishi Lampaui Target SPK di IIMS 2024, Xpander Rajai Penjualan
Jet yang dipesan Haji Isam itu menawarkan peningkatan aerodinamis, dek penerbangan yang diperbarui, dan profil kebisingan yang berkurang hingga 40 persen.
Boeing Business Jet (BBJ) Max 7 memiliki dimensi panjang 35,6 meter, tinggi 12,3 meter, dan lebar sayap 35,9 meter, serta roda pendaratan dari 737-8.
Spoiler fly-by-wire meningkatkan kontrol penerbangan dan memberikan kemampuan manuver yang mudah.
Pesawat ini juga memberikan biaya operasional 10 persen lebih rendah dibandingkan BBJ asli.
Alih-alih konfigurasi pintu tunggal, terdapat sepasang pintu darurat di atas sayap sebagai sarana evakuasi.
Dari sisi kokpit, Max 7 dilengkapi dengan Sistem Tampilan Umum (CDS) canggih yang disediakan oleh Honeywell yang memiliki enam Layar Kristal Cair (LCD) datar.
Kontrol penerbangan dibekali dengan spoiler ekstensi fly-by-wire untuk membantu kontrol roll dan berfungsi sebagai rem kecepatan saat mendarat. Kontrol ini juga membantu mencapai pengurangan berat.
Jet ini juga dilengkapi sistem anti-icing untuk terus-menerus menghalangi pembentukan es yang akan menghasilkan sayap bersih, dan sistem udara bleeder elektronik untuk tekanan kabin yang ditingkatkan.
Kabinnya memiliki kapasitas maksimum 172 tempat duduk. Dalam konfigurasi tempat duduk kelas dua, dapat menampung 138 hingga 153 penumpang. Kabin MAX 7 memiliki lebar 3,54 meter dan tinggi 4,01 meter.
Dapur pacu dan performa Jet Max 7
Pesawat jet Max 7 dibekali oleh dua mesin turbofan LEAP-1B (Leading Edge Aviation Propulsion) dari CFM International dengan dorongan maksimum 29.317 lbf pada masing-masing mesin.
Hal itu memberikan konsumsi bahan bakar yang ditingkatkan 15 persen, dan mempertahankan ukuran keandalan pengiriman dan biaya pemeliharaan yang sama.
Pada mesinnya juga dilengkapi dengan Sistem Penolakan Debu untuk perlindungan terhadap erosi, dan mencegah pasir, kotoran, dan benda-benda berbahaya lainnya masuk ke inti.
Jet bisnis ini memiliki berat lepas landas maksimum 72.348 kg dan mendarat 61.462 kg, dengan kapasitas muatan maksimum 14.016 kg dan kapasitas tangki bahan bakar 6.820 US Gal.
Dengan mesin itu, Max 7 dapat terbang hingga ketinggian 41.000 kaki dan memiliki jarak tempuh 3.850 mil laut.
Kecepatan jelajah maksimumnya adalah 453 knot. Max 7 memiliki jarak lepas landas dan mendarat masing-masing 2.100 meter dan 1.500 meter.
Pesawat ini menawarkan jangkauan yang lebih jauh dibandingkan pesawat BBJ Max 8 dan BBJ Max 9.
Pesawat ini dapat terbang hingga 12,966 km dengan delapan penumpang di dalamnya dan bisa hingga 12,412 km dengan membawa 19 penumpang.
Bahan bakar maksimum yang dapat digunakan yang dibawa oleh BBJ Max 7 adalah 39,735l.