NEWS
GMM Gugat Pengangkatan Komisaris Pertamina EP

apakabar.co.id, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Menggugat (GMM) bersama Masyarakat Peduli BUMN menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Wisma Danantara, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pengangkatan AKBP ME sebagai Komisaris PT Pertamina EP oleh CEO Danantara.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan GMM, Obaja Napitupulu, menilai keputusan tersebut menunjukkan bobroknya tata kelola dan kebijakan di tubuh Pertamina.
Ia menyebut pengangkatan komisaris ini cacat administrasi dan tidak sejalan dengan prinsip meritokrasi yang seharusnya menjadi dasar rekrutmen di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Pengangkatan ini bukan hanya soal individu, tapi soal rusaknya sistem. Pertamina harus dipimpin oleh orang yang memiliki legitimasi dan kompetensi, bukan karena kedekatan atau titipan elit,” ujar Obaja dengan lantang di hadapan massa aksi.
GMM juga menduga AKBP ME tidak memiliki kapasitas dan kompetensi yang relevan untuk memimpin Pertamina EP. Mereka khawatir keputusan ini menjadi pintu masuk praktik kotor yang menggerogoti integritas BUMN strategis tersebut.
Dalam pernyataan sikapnya, GMM menyampaikan tiga tuntutan utama. Yang pertama Kepada CEO Danantara, Rosan Roeslani, yang mendesak pembentukan badan investigasi independen untuk mengaudit proses pengangkatan AKBP ME.
Jika terbukti melanggar prinsip meritokrasi dan sarat praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), GMM menuntut pencabutan atau recall terhadap pengangkatan tersebut.
Yang kedua kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina EP. GMM menuntut transparansi penuh dalam proses fit and proper test serta alasan kompetensi di balik keputusan tersebut.
“Pertamina harus dikembalikan menjadi perusahaan profesional, bukan ajang perebutan kursi bagi elit dan kroninya,” tegas Obaja.
Yang terakhir ditunjukkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto. Mereka meminta instruksi tegas untuk menghentikan praktik penempatan pejabat BUMN berdasarkan titipan politik atau kedekatan non-profesional.
GMM mendesak pemerintah harus menegakkan kedaulatan BUMN sebagai benteng ekonomi bangsa.
Jika tidak direspon, GMM menegaskan akan terus mengawal proses ini dan berjanji akan kembali turun ke jalan bila audit dan investigasi terhadap pengangkatan Morry Ermond tidak segera ditindaklanjuti.
“Kami tidak akan diam. Selama praktik kotor ini tidak diberantas, kami akan terus bersuara untuk menyelamatkan marwah Pertamina dan aset negara,” tegas Obaja menutup orasi.
Aksi ini berlangsung damai dengan pengamanan kepolisian. Meski tidak ada perwakilan dari Danantara maupun Pertamina EP yang menemui massa, GMM menilai tekanan publik harus terus dijaga agar transparansi dan integritas di tubuh BUMN benar-benar ditegakkan.

Editor: Raikhul Amar