LINGKUNGAN HIDUP

Indonesia-Jerman Bahas EBT yang Terjangkau

Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq (kanan) berbincang dengan Menteri Federal untuk Lingkungan Hidup, Aksi Iklim, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir Jerman Carsten Scheneider (kiri) dalam pertemuan bilateral di Konferensi Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq (kanan) berbincang dengan Menteri Federal untuk Lingkungan Hidup, Aksi Iklim, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir Jerman Carsten Scheneider (kiri) dalam pertemuan bilateral di Konferensi Perubahan Iklim
apakabar.co.id, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Federal untuk Lingkungan Hidup, Aksi Iklim, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir Jerman Carsten Scheneider untuk membahas percepatan energi baru terbarukan yang terjangkau.

"Kita tahu persis Jerman leading the technology dan kita ingin bersama-sama beliau untuk kemudian mengakselerasi transisi energi dengan nature based yang murah dan terjangkau oleh negara kita," kata Hanif di Konferensi Perubahan Iklim ke-30 Perserikatan Bangsa-bangsa (COP30) di Belém, Brasil, Selasa (18/11) waktu setempat.

Dalam kesempatan itu kedua pihak saling bertukar pandangan mengenai isu-isu penting lingkungan dan perubahan iklim yang menjadi perhatian bersama.

"Kami bertekad untuk menerjemahkan komitmen global kami menjadi tindakan nyata dan terukur di lapangan. Sebagai bukti nyata komitmen kami, Indonesia telah resmi menyerahkan Enhanced Nationally Determined Contribution (SNDC) kami, yang mencerminkan ambisi kami yang lebih tinggi dalam mitigasi dan adaptasi iklim," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia aktif menerapkan kerangka tata kelola karbon yang kuat dan mengembangkan pasar karbon domestik untuk mendorong pengurangan emisi melalui mekanisme ekonomi yang efisien.

"Kami sangat yakin bahwa dengan pengalaman dan keahlian Jerman yang ternama dalam isu-isu lingkungan, seperti pengelolaan limbah berkelanjutan, serta teknologi eko-inovasi yang canggih, khususnya dalam konteks kerangka Green Deal Uni Eropa, kemitraan kita dapat menghasilkan solusi yang canggih dan efektif," katanya.

Menteri LH RI itu terus mengintensifkan pertemuan-pertemuan bilateral dengan sejumlah negara selama COP30 untuk meningkatkan kerja sama antarnegara dalam mengatasi perubahan iklim.