NEWS

Diduga Keracunan MBG, 70 Siswa di Banjar Dilarikan ke IGD

Suasana ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS Ratu Zalecha Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel), dipadati pasien anak-anak akibat keracunan makan bergizi gratis (MBG), Kamis (9/10). Foto: istimewa
Suasana ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS Ratu Zalecha Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel), dipadati pasien anak-anak akibat keracunan makan bergizi gratis (MBG), Kamis (9/10). Foto: istimewa
apakabar.co.id, JAKARTA - Sebanyak 70 siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami keracunan massal usai menyantap makan bergizi gratis (MBG). Mengalami muntah-muntah, para siswa langsung dilarikan ke RS Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10) menjelang sore.

Pantauan di rumah sakit, para siswa korban keracunan dirawat di ruang instalasi gawat darurat (IGD). Pemerintah daerah bersama instansi terkait, Kodim 1006/Banjar, dan Polres setempat bergerak cepat ke rumah sakit merespons insiden ini.

Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, mengatakan jumlah siswa yang dilarikan ke IGD sebanyak 33 orang. "Dari 33 siswa itu ada tiga siswa yang akan segera pulang, karena kondisinya sudah membaik," ujar Dandim kepada awak media, sore petang tadi. 

Setelah perbaharuan data per magrib tadi, jumlah siswa yang diduga keracunan MBG bertambah menjadi 70 orang. Sebanyak 29 di antaranya sudah dipulangkan.    

Dandim mengatakan kejadian ini menjadi perhatian khusus pihaknya, dan ia memastikan mengevaluasi SPPG yang bersangkutan agar tidak terulang lagi. 

Makan bergizi gratis (MBG) yang diduga menjadi sumber 70 siswa mengalami keracunan di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (9/10). Foto: istimewa 

Pihak keluarga salah satu siswa yang keracunan, Diroh (35) bercerita ketika itu ia mendampingi ponakannya ke rumah sakit setelah menyantap MBG. Sedangkan anaknya selamat katena tidak ikut menyantap.

"Yang keracunan mengalami sakit perut, muntah-muntah, ada juga yang sampai berbusa mulutnya," ungkap Diroh.

Menu MBG yang diduga membuat siswa keracunan adalah nasi kuning, lauk ayam suwir, tempe goreng, sayur tumis, dan satu potong buah melon.

Pihak kepolisian telah mengambil sampel menu MBG dalam yang masih utuh dalam ompreng. Menu tersebut akan diperiksa ke laboratorium.

"Untuk memastikan, kita bawa makanan ini ke laboratorium," kata Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli kepada wartawan singkat.

Diketahui, Pemkab Banjar akan menanggung biaya perawatan hingga gratis. Sementara satu SPPG yang diduga menjadi sumber makanan ditutup sementara penyelidikan.