NEWS

Mensos: Pemerintah Perluas Perlindungan dan Pelayanan Disabilitas, Termasuk dalam Situasi Darurat

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyapa peserta saat Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2025 di Jakarta, Rabu (3/12).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyapa peserta saat Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2025 di Jakarta, Rabu (3/12).
apakabar.co.id, JAKARTA -  Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas perlindungan, jaminan sosial, hingga peluang pemberdayaan bagi penyandang disabilitas. Hal tersebut disampaikan usai rangkaian Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2025 di Jakarta, Rabu (3/12).

“Alhamdulillah, makin tahun kita lihat karya-karya penyandang disabilitas makin bagus, makin berkualitas, dan punya daya baik, pemerintah berusaha untuk terus memberikan perlindungan, jaminan sosial, serta juga rehabilitasi dan pemberdayaan,”” ujar Gus Ipul. 

Menurutnya, kolaborasi lintas kementerian dan sektor menjadi kunci dalam memperluas kesempatan bagi kelompok disabilitas. 

“Kerja sama semua pihak adalah satu hal yang dibutuhkan untuk kita bisa mengetahui lebih jauh bagaimana penyandang disabilitas berusaha untuk terus berkarya di tengah keterbatasan,” katanya.

Pemerintah, lanjut Gus Ipul, terus mengupayakan perlindungan, jaminan sosial, rehabilitasi, dan pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas. Namun ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Melalui pola kolaborasi, berbagai pihak dapat terlibat dan berkontribusi. 

“Kita bisa menyaksikan antusiasme masyarakat untuk melihat lebih jauh karya-karya istimewa dari penyandang disabilitas,” ujarnya.

Mensos menyampaikan bahwa perhatian Presiden tertuju pada peningkatan akses pendidikan dan keterampilan. Ia menegaskan upaya pemerintah untuk mendorong instansi pemerintah dan BUMN membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas.

“Kita sedang berusaha keras agar instansi pemerintah menyertakan penyandang disabilitas dalam rekrutmen. Untuk swasta paling tidak 1% dari seluruh karyawannya, sementara untuk pemerintah dan BUMN sebesar 2%,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya perluasan fasilitas publik ramah disabilitas. 

“Kita bersyukur fasilitas-fasilitas untuk penyandang disabilitas terus berkembang, terutama di fasilitas umum, kendaraan umum, stasiun, bandara, termasuk tempat parkir,” tambah Mensos.

Mensos mengapresiasi kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam penyelenggaraan Hari Penyandang Disabilitas 2025. Ia secara khusus menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah mengoordinasikan sinergi program.

“Hasilnya kegiatan kita tahun ini lebih semarak, lebih bagus, dan melibatkan lebih banyak pihak,” ujarnya.

Respons Pemerintah terhadap Situasi Darurat dan Akses Logistik

Terkait situasi bencana dan laporan adanya warga yang kesulitan mendapat bantuan, Mensos menjelaskan bahwa pemerintah masih melakukan verifikasi. 

“Yang menyampaikan laporannya adalah Kepala BNPB. Kita belum tahu persisnya, kalau ada berita tentu masih perlu diverifikasi,” katanya.

Ia menegaskan bahwa fasilitas evakuasi dan penanganan tanggap darurat telah memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas dengan melibatkan Polri, Basarnas, pemerintah daerah, dan berbagai kementerian serta lembaga.

“Kementerian Sosial tidak sendirian, banyak lembaga lain yang terlibat. Kami mendukung dari sisi logistik dan shelter, meskipun logistik kita memang masih sangat terbatas,” jelasnya.

Bantuan terus didorong melalui berbagai jalur distribusi. “Yang bisa kita salurkan, kita salurkan. Ada yang lewat udara, darat, dan sebagian lewat air,” tutupnya.