OTOTEKNO

Mercedes-Benz Bus dan Karoseri Lokal Kolaborasi Majukan Industri Angkutan Jalan

Mercedes-Benz Bus dan Karoseri Lokal Kolaborasi Majukan Industri Angkutan Jalan. Foto: dok. DCVI
Mercedes-Benz Bus dan Karoseri Lokal Kolaborasi Majukan Industri Angkutan Jalan. Foto: dok. DCVI
apakabar.co.id, JAKARTA - Mercedes-Benz Bus hadir di GJAW 2025 bukan hanya sebagai penyedia sasis, melainkan sebagai bagian dari ekosistem besar yang membentuk wajah transportasi darat Indonesia.

Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), yang tahun ini menandai 8 tahun kiprahnya sebagai APM truk dan bus Mercedes-Benz, menyerahkan sejumlah unit bus kepada beberapa operator besar

Penyerahan ini sekaligus menegaskan komitmennya untuk terus mendukung industri angkutan jalan raya yang semakin modern.

Pertama di booth Adiputro, menyerahkan dua unit bus Mercedes-Benz kepada PO Fajar Riau Wisata dan PO Sahabat Perjalanan Sejati.

Di waktu yang hampir bersamaan, DCVI juga menandatangani kesepakatan pengadaan 20 unit Mercedes-Benz OH 1626 L dengan PO Bagong, semuanya dibalut body Avante H8 Grand Captain buatan karoseri Tentrem.

Serangkaian momen ini bukan sekadar aktivitas bisnis. Ia menjadi penanda eratnya hubungan antara Mercedes-Benz Bus, karoseri lokal, dan operator otobus nasional.

Hubungan ini telah terbangun sejak bus Mercedes-Benz pertama dirakit lokal di Tanjung Priok pada 1971.

Di pameran tersebut, Presiden Direktur DCVI Naeem Hassim menyampaikan rasa syukurnya atas kolaborasi yang semakin solid.

“Industri karoseri kita berkembang sangat pesat. Dengan kolaborasi antara DCVI, Adiputro, dan diler resmi Mercedes-Benz, kita bisa membuat bus yang bukan hanya kuat, tapi juga indah dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” kata Nadiem dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Hubungan antara Mercedes-Benz Bus dan karoseri lokal bukanlah kemitraan jangka pendek.

Sejak awal 1970-an, bus-bus Mercedes-Benz telah ikut membentuk kultur transportasi darat Indonesia — dari trayek antarkota pulau Jawa hingga perjalanan wisata lintas provinsi.

Sementara Adiputro yang berdiri sejak 1973, dan Tentrem yang tumbuh sebagai karoseri besar di Jawa Timur, menjodohkan sasis Mercedes-Benz dengan kreativitas desain lokal.

Dalam penyerahan kali ini, dua unit yang langsung menarik perhatian adalah:

 • Mercedes-Benz OH 1626 S – Jetbus 5 untuk layanan wisata PO Fajar Riau Wisata

 • Mercedes-Benz O 500 RSD 2445 Euro 5 – 3 axle untuk PO Sahabat Perjalanan Sejati, difokuskan pada kenyamanan jarak jauh

O 500 RSD 2445 sendiri dilengkapi rangkaian Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), menjadikannya salah satu sasis paling aman di kelas bus premium.

Karoseri Adiputro menjadi yang pertama membangun body di atas sasis ini saat hadir di Indonesia pada 2024.

Direktur Utama Adiputro, David Jethrokusumo, menyebut bahwa kekuatan industri bus Indonesia justru muncul dari kolaborasi.

“Industri otobus hanya bisa berkembang kalau semua bagian ekosistem saling mendukung—mulai dari penyedia sasis, karoseri, hingga operator. Kolaborasi ini yang membuat layanan transportasi Indonesia makin aman, nyaman, dan membanggakan,” tuturnya.

Salah satu elemen penting yang menjaga kualitas bus Mercedes-Benz rakitan karoseri lokal adalah program Body Builder Advisor (BBA).

Melalui tim teknis khusus, setiap karoseri yang membangun body di atas sasis Mercedes-Benz harus mengikuti Mercedes-Benz Bodybuilder Guidelines, standar ketat dari Daimler Truck AG.

BBA memastikan integrasi antara sasis, sistem keselamatan, hingga instalasi kelistrikan berada dalam parameter global.

Inilah yang membuat kombinasi “sasis Jerman–body Indonesia” tetap konsisten kualitasnya.

Ketua Umum Ikatan Pemuda Otobus Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, memberi gambaran jujur tentang kondisi industri perbusan saat ini.

Transportasi darat mengalami perubahan besar. Pelayanan makin baik, fasilitas pun meningkat. Dan bus Mercedes-Benz—dengan standar keselamatan Eropa—selalu menjadi pilihan pertama banyak operator.

Di tengah pembangunan infrastruktur yang masif, kolaborasi APM, karoseri, dan operator semakin dibutuhkan untuk menghadirkan layanan yang profesional dan berkelas,” ujarnya.

Seremoni ini juga sekaligus menjadi perayaan 8 tahun perjalanan DCVI di Indonesia, bersandingan dengan lebih dari 50 tahun kontribusi lokal Mercedes-Benz Bus serta warisan 130 tahun inovasi kendaraan niaga global.

Mulai dari truk pertama Karl Benz tahun 1895 hingga mesin revolusioner Gottlieb Daimler, filosofi “For all who keep the world moving” tetap menjadi landasan strategi DCVI hingga kini.

Di pabrik bus dan truk Mercedes-Benz di Cikarang, teknologi kendaraan niaga global bertemu tenaga ahli lokal. Sementara di Malang atau Probolinggo, para coachbuilder karoseri bekerja memadukan estetika dan kenyamanan dalam bentuk bus-bus modern.