SPORT
Trial Game Dirt 2025 Bandung: M. Zidane vs Asep Lukman Berebut Tahta Juara Umum

apakabar, JAKARTA – Dunia motocross nasional bersiap menyaksikan salah satu laga pamungkas paling mendebarkan tahun ini. Final Trial Game Dirt (TGD) 2025 akan digelar di Sirkuit Lapangan Tritan Point, Bandung, Jawa Barat, pada 10–11 Oktober 2025 mendatang.
Dua nama besar, M. Zidane dan Asep Lukman, menjadi pusat sorotan dalam duel penentuan siapa yang layak menyandang gelar Juara Umum di dua kelas utama: FFA Open dan Campuran Open.
Ajang ini bukan hanya penutup musim, melainkan medan pertarungan hidup mati bagi dua rider elite nasional yang selama musim ini konsisten di papan atas klasemen. M. Zidane, kroser muda asal Blitar, memimpin klasemen dengan 95 poin di FFA Open dan 93 poin di Campuran Open. Namun, Asep Lukman, sang juara TGD 2019 dan 2022, tak menyerah dan terus membuntuti dengan selisih 10 poin di FFA Open serta 19 poin di Campuran Open.
Trial Game Dirt terakhir kali menyambangi tanah Pasundan pada 2014. Setelah penantian lebih dari satu dekade, Bandung akhirnya kembali masuk kalender TGD, dan langsung didapuk sebagai tuan rumah final musim ini. Hal ini menambah nilai historis sekaligus emosional bagi penggemar motocross di Jawa Barat.
“Putaran final Trial Game Dirt di Bandung akan jadi momen yang paling spesial sepanjang kejuaraan musim ini. Atmosfernya pasti luar biasa,” ujar Agnes C. Wuisan dari 76 Rider, penyelenggara acara.
Selain gengsi dan adrenalin, gelaran ini juga menjadi ajang reunian komunitas motocross lokal yang haus akan aksi langsung sejak absen selama 11 tahun. Agnes berharap event ini mampu menghidupkan kembali geliat balap tanah di wilayah Jawa Barat.
Sirkuit Lapangan Tritan Point di Jalan Raya Cipadung akan menawarkan layout lintasan yang berbeda dari seri-seri sebelumnya. Karakter tanah yang beralas rumput dan cenderung lunak, ditambah tikungan tajam, akan menguji adaptasi dan teknik rider dengan sangat intens.
Menurut Mariachi Gunawan dari Genta Auto & Sport selaku promotor, lintasan ini menuntut konsistensi dan kontrol penuh dari setiap pembalap. Beragam obstacle khas TGD seperti double car jump, jumpingan patah, dan bigfoot jump siap menyambut para penantang gelar.
“Sirkuit ini tidak terlalu lebar, tapi lebih panjang, dan itulah tantangan sebenarnya. Ini bukan hanya soal kecepatan, tapi soal manajemen risiko dan kecermatan membaca jalur,” ungkap Mariachi.
Secara matematis, Zidane unggul dan cukup konsisten sepanjang musim. Namun, rider muda ini sempat mengalami penurunan performa dalam dua seri terakhir, yang membuka celah bagi Asep Lukman untuk mengejar. Di sisi lain, Lantian Juan dan Ananda Rigi juga tak bisa diabaikan setelah menunjukkan potensi besar, khususnya Lantian yang sukses menyabet juara umum di putaran Solo akhir September lalu.
“Persaingan sangat berat tahun ini. Tapi saya siap all-out di Bandung. Kalau tidak ada masalah teknis seperti di Solo, saya yakin bisa bersaing ketat dengan Zidane,” tegas Asep Lukman, yang sebelumnya terkendala putus rantai motor saat bertarung di Solo.
Dengan hanya satu putaran tersisa dan selisih poin yang bisa dikejar, laga penentuan ini akan menjadi pertarungan mental, teknik, dan pengalaman.

Editor: Raikhul Amar