apakabar.co.id, JAKARTA – Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) resmi diterima sebagai anggota World Boxing, federasi internasional tinju yang diakui Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Langkah ini membuka peluang besar bagi para atlet Merah Putih untuk tampil di panggung dunia, termasuk Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
Perbati menjadi satu dari lima anggota baru yang disahkan Dewan Eksekutif World Boxing bersama Bosnia-Herzegovina, Georgia, Rumania, serta Trinidad and Tobago. Dengan penambahan ini, jumlah total anggota World Boxing kini telah mencapai 111 negara.
“Kami sangat senang menyambut lima federasi nasional baru ke dalam keanggotaan kami yang terus berkembang,” kata Presiden World Boxing, Boris van der Vorst, dalam pernyataan resminya.
Ia menyebut kehadiran anggota baru ini sebagai bukti meningkatnya momentum positif menjelang tonggak-tonggak penting organisasi, termasuk World Boxing Championships perdana pada September 2025 dan Kongres Dunia pada November 2025.
Masuknya Perbati ke dalam keanggotaan World Boxing bukan sekadar pencapaian administratif, tapi juga langkah strategis.
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memandang ini sebagai bentuk komitmen menjaga eksistensi Indonesia di ranah internasional, menyusul dinamika dunia tinju amatir yang sempat mengalami kekosongan kepemimpinan setelah IOC mencabut pengakuan terhadap IBA (International Boxing Association).
“Langkah yang diambil Ketua Umum NOC Indonesia tidak lain untuk menjaga eksistensi Merah-Putih di dunia,” tegas anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia, Josephine Tampubolon.
Ia menambahkan bahwa keputusan ini mempertegas arah kebijakan olahraga Indonesia yang berpihak pada kepentingan jangka panjang dan keberlanjutan atlet di level global.
Dengan keanggotaan ini, Indonesia resmi punya jalur resmi untuk mengirimkan petinju terbaik ke berbagai ajang bergengsi, termasuk World Boxing Cup Finals dan Olimpiade.
Para atlet dan pelatih kini bisa menatap masa depan dengan lebih pasti dan menjajaki peluang yang sebelumnya sempat terganjal oleh dinamika federasi internasional.
Langkah ini pun menjadi angin segar bagi regenerasi dan pembinaan tinju nasional, membuka peluang untuk kembali mengharumkan nama bangsa di atas ring dunia.