apakabar.co.id, JAKARTA – Sebuah stadion bulu tangkis megah berstandar internasional, Polytron Stadium, resmi berdiri di kawasan Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Stadion ini merupakan hasil kolaborasi Djarum Foundation, Polytron, dan iForte dalam membangun ekosistem bulutangkis yang kuat, dimulai dari lingkungan akademik.
Peresmian Polytron Stadium ditandai dengan penandatanganan prasasti dan serve perdana shuttlecock, Senin (2/6). Turut hadir sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, hingga Sigit Budiarto, yang menunjukkan dukungan terhadap semangat pembinaan olahraga dari kampus.
Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, menegaskan bahwa kehadiran stadion ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi menjadi simbol tekad untuk membangkitkan kembali kejayaan bulu tangkis Indonesia dari kalangan mahasiswa.
“Kami ingin bulutangkis tidak hanya tumbuh dari klub, tetapi juga dari kampus. Polytron Stadium adalah ladang pembibitan juara masa depan, wadah bagi mahasiswa yang punya semangat dan potensi untuk mengharumkan nama bangsa,” ujarnya.
Dibangun di atas lahan seluas ±11.000 meter persegi, Polytron Stadium memiliki lima lapangan utama dengan ukuran standar internasional (13,4 x 6,10 meter), dilapisi material Flypower berteknologi tinggi untuk kenyamanan dan keamanan atlet.
Stadion ini juga dilengkapi tribun berkapasitas 300 orang, ruang ganti, lounge atlet, kantor, hingga toilet ramah difabel.
Satu yang mencuri perhatian adalag sebuah shuttlecock raksasa berdiri megah di bagian depan stadion, menjadi ikon dari kecepatan, ketekunan, dan dedikasi dalam olahraga bulu tangkis.
Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran stadion ini di lingkungan kampus. Ia berharap kehadiran Polytron Stadium bisa memantik semangat berolahraga dan meraih prestasi bagi mahasiswa.
“Ini bukan sekadar fasilitas latihan, tapi pusat aktivitas, inspirasi, dan pembentukan karakter. Semoga dari stadion ini lahir atlet kampus yang bersinar di level nasional dan internasional,” ujar Suharnomo.
CEO Polytron, Hariyono, menjelaskan stadion ini dibangun dengan filosofi menyatukan nilai pendidikan dan sportivitas. Ia meyakini, olahraga seperti bulutangkis bisa menjadi jembatan karakter, kerja sama, dan tekad pantang menyerah bagi generasi muda.
Sementara itu, President Director iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso, menambahkan bahwa stadion ini bisa menjadi ruang tumbuhnya jejaring sosial mahasiswa melalui olahraga.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya berprestasi, tetapi juga membangun koneksi dan nilai kolaboratif yang kuat melalui semangat sportivitas,” katanya.
Momen peresmian Polytron Stadium makin spesial dengan pertandingan ekshibisi antara tim legenda PB Djarum dan Rektor Undip.
Selain itu, digelar coaching clinic bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulutangkis Undip dan klub mitra PB Djarum, sebagai wujud pembinaan awal dari stadion baru ini.
Kehadiran legenda-legenda seperti Hendrawan, Richard Mainaky, Fung Permadi, hingga Hastomo Arbi menjadi sumber motivasi tersendiri bagi mahasiswa Undip yang menyaksikan langsung aksi dan wejangan dari para juara.