apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengantongi tiga strategi untuk mewujudkan kemandirian energi di Indonesia.
Pertama, segera diperlukannya eksplorasi terhadap potensi-potensi sumur minyak baru. Kedua, perlu melakukan optimalisasi terhadap sumur-sumur minyak yang sudah ada.
Saat ini, total lifting sumur yang dikuasai oleh PT Pertamina hanya sekitar 65 persen. Menurut Bahlil, hal ini harus terus ditingkatkan baik melalui teknologi atau cara lainnya.
“Ini harus ada intervensi dari teknologi untuk kita meningkatkan lifting lewat teknologi EOR (Enchanced Oil Recovery) dan lainnya,” kata Bahlil dalam sambutan pembukaan Leaders Forum: Masa Depan Energi RI di Jakarta, Rabu (11/9).
Baca juga: Bahlil Ungkap Alasan Golkar Dukung Airin di Pilkada Banten
Adapun langkah ketiga, yang bisa dilakukan yakni dengan mengidentifikasi optimalisasi potensi sumur-sumur ideal yang masih produktif. Termasuk mendorong peningkatan pemakaian energi baru terbarukan (EBT).
“Sekarang kita sudah mengenal B35, B40, ke depan agar kita dorong menjadi B50. Ini salah satu program daripada Pak Prabowo (Prabowo Subianto),” ucap Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia pernah mengalami surplus produksi minyak, di mana menghasilkan 1,6 juta barel per hari, sedangkan konsumsinya 700 ribu barel per hari.
Baca juga: Calon Ketum Golkar, Wow Bahlil Klaim Dukungan 469 Suara
Sementara saat ini, lifting minyak Indonesia hanya menembus 600 ribu barel per hari dan konsumsinya 1,6 juta barel per hari.
Oleh karena itu, Indonesia memiliki tantangan yang sangat besar untuk mampu mewujudkan kemandirian energi di masa depan.
“Inilah tantangan yang paling besar menurut saya yang Indonesia harus lakukan ke depan,” pungkasnya.