apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan sektor kuliner masih menjadi bisnis yang paling diminati pada usaha waralaba. Dari total bisnis waralaba, sebanyak 40 persen lebih merupakan sektor kuliner.
Kemendag mencatat hingga Februari 2025, terdapat 157 pemberi waralaba dalam negeri dan 154 pemberi waralaba luar negeri.
“Memang berdasarkan data yang ada, jumlah pelaku waralaba yang pertama masih di bisnis kategori kuliner,” kata Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag, Septo Soepriyatno di Jakarta, Rabu (16/4).
Baca juga: Kemendag Segera Tinjau Ulang Permendag 8/2024
Dari jumlah tersebut, sektor food & beverage (F&B) masih mendominasi dengan komposisi 47,77 persen diikuti jasa kecantikan, pendidikan non-formal, ritel, dan lainnya. Total omzet bisnis waralaba di Indonesia pada 2024 tercatat Rp143,25 triliun.
Potensi waralaba di Indonesia sangat besar berdasarkan laporan kegiatan usaha tahun 2024, waralaba di Indonesia mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 97.872 orang dengan total omzet mencapai Rp143,25 triliun.
Dia menyampaikan, semua sektor memiliki potensi yang sama untuk lebih berkembang. Oleh karena itu, Kemendag banyak berkolaborasi dengan komunitas dan juga bersama perguruan tinggi untuk mengedukasi mahasiswa agar mau berwirausaha.
Baca juga: Kemendag Eksplorasi Pasar Arang Kayu di Inggris
Septo menerangkan bisnis waralaba memiliki peluang yang sangat baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan target pertumbuhan waralaba di 2025 diharapkan bisa mencapai lima persen.
“Target pertumbuhan lima persen, di tahun 2024 yang lalu masih lima persen. Tantangannya adalah kami coba untuk menjangkau wilayah di luar Pulau Jawa dan Sumatera,” jelasnya.