Menparekraf Ajak REI Investasi di Parapuar Labuan Bajo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para anggota Real Estate Indonesia (REI) untuk berinvestasi di kawasan Parapuar Labuan Bajo.

“Ada zona 1 itu cultural district sangat terbuka untuk investasi,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (25/4).

Menparekraf menyampaikan hal tersebut saat mengikuti kegiatan penanaman pohon di kawasan Parapuar Labuan Bajo dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 REI.

Menparekraf menambahkan saat ini sudah ada beberapa investor yang telah berinvestasi di kawasan Parapuar seperti Eiger dan Dusit International.

“Dan ada beberapa investasi tambahan,” jelasnya.

Ia menjelaskan saat ini total investasi di kawasan Parapuar Labuan Bajo telah mencapai komitmen sebesar 110,5 juta dolar AS.

“Silahkan investasi di sini, kalau REI yang minta saya beri prioritas utama,” katanya disambut tepuk tangan peserta kegiatan.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan dari kawasan Parapuar Labuan Bajo sangat menarik karena terletak pada bagian ketinggian dan dapat menikmati pemandangan Kota Labuan Bajo

“Kalau kita lihat ini adalah poin yang sangat menarik di Labuah Bajo kita berada di atas, kita bisa lihat landasan pacu (Bandara Komodo Komodo Labuan Bajo) dan kita punya pemandangan 360 derajat Labuan Bajo,” katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh juga mengajak investor lokal untuk ikut menanamkan modalnya di Parapuar Labuan Bajo.

“Kami mengajak supaya tidak hanya investor dari luar, tapi investor investor kita di lokal yang berminat untuk membangun kawasan sesuai dengan rencana induk yang sudah kami terbitkan,” katanya.

Dia menjelaskan hingga saat ini ada dua investor yang telah berkomitmen menanamkan modal di lahan otorita Parapuar Labuan Bajo, senilai 16.2 juta dolar AS yaitu Dusit Internasional dan Eiger Indonesia.

“Eiger Indonesia dan Dusit Internasional dengan melihat potensi saat ini mereka membayangkan ini sebagai bisnis yang prospektif,” katanya.

“Kita punya lahan yang masih cukup luas, kita punya 129 hektare yang sudah clear dan clean dalam pengertian si investor tinggal bawa dananya dan bisa mulai groundbreaking dan konstruksi dan lainnya,” tambahnya.

10 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *